Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Organisasi relawan Projo mau menggelar musyawarah rakyat dulu sebelum menentukan dukungan calon presiden.
Dua kelompok relawan Joko Widodo sudah lebih dulu menyatakan mendukung Ganjar Pranowo.
Dalam pidato di acara Projo, Jokowi meminta kelompok relawan tak tergesa-gesa bersikap.
JAKARTA – Kelompok relawan pendukung Joko Widodo, Projo, akan menyelenggarakan musyawarah nasional sebelum memutuskan mendukung kandidat calon presiden dalam Pemilu 2024. Kelompok ini menyebutkan mau menaati pernyataan Presiden Joko Widodo agar tak terburu-buru bersikap memilih calon dan posisi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekretaris Jenderal Projo (atau Pro-Jokowi), Handoko, mengatakan bahwa musyawarah nasional akan digelar dalam beberapa bulan ke depan. Pengurus organisasi hingga tingkat desa bakal diundang untuk menentukan sikap. “Sambil menunggu musyawarah, kami mendengarkan lebih dulu aspirasi di bawah,” kata Handoko kepada Tempo, kemarin, 23 Mei.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sepanjang akhir pekan, Projo menggelar rapat kerja nasional di Magelang, Jawa Timur. Presiden Joko Widodo hadir membuka acara itu. Dalam pidato sambutan, Jokowi meminta organisasi relawan itu tak terburu-buru menentukan sikap. “Ojo kesusu” atau jangan terburu-buru dalam bahasa Jawa menjadi kalimat pilihan Jokowi dalam pidato itu, yang kemudian banyak dikutip dan diulang para anggota Projo.
Handoko mengatakan Projo bakal meminta restu Jokowi meski punya kewenangan menentukan sikap sendiri. Sebab, restu Jokowi dinilai penting dalam penentuan calon presiden dan wakil presiden serta arah gerak Projo memenangkan kandidat. Dia kembali menegaskan bahwa organisasi yang dipimpinnya tak mau buru-buru bersikap.
Hadir dalam rapat kerja itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sidarto Danusubroto. Ada pula perwakilan organisasi relawan Jokowi lainnya, seperti Seknas Jokowi dan JoMan. Di ujung pidatonya, Jokowi sempat berkomentar agar jangan tergesa-gesa, “Meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini.” Sejumlah peserta rapat lalu bertepuk tangan meneriakkan nama Ganjar. “Ini mau tergesa-gesa ini kelihatannya,” kata Presiden, menanggapi keriuhan itu.
Upaya Ganjar menjajakan diri sebagai bakal calon presiden semakin kentara menjelang pemilihan presiden yang tinggal 20 bulan lagi. Politikus PDI Perjuangan itu rutin berkeliling ke daerah dan beberapa tokoh untuk mendapat restu, terutama dari tokoh agama, serta rajin mengkampanyekan program kerjanya sebagai gubernur di media sosial.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) memberikan mainan kepada seorang anak saat mengunjungi Pondok Pesantren Al Islah As Suyuthi di Kediri, Jawa Timur, 16 April 2022. ANTARA/Prasetia Fauzani
Namun upaya Ganjar disindir oleh PDI Perjuangan, partai yang membesarkannya. Ia dinilai membangkang karena belum mendapat izin untuk mulai menjajakan diri oleh elite partai. Apalagi partai itu masih berupaya mengegolkan anak trah partai, Puan Maharani, sebagai calon presiden. Dalam berbagai survei, sayangnya, nama Puan selalu bungsu dibanding Ganjar yang berada di puncak.
Perseteruan antara Ganjar dan PDI Perjuangan berbuntut panjang. Puan beberapa kali dalam berbagai kesempatan sejak setahun terakhir—meski tak menyebut nama secara langsung—menyindir seseorang sebagai tokoh yang hanya menjual tampang. Puan juga menyindir karena tak hadir saat Ketua DPR itu mengadakan kunjungan ke Jawa Tengah. Perseteruan terakhir, Ganjar tak diundang oleh PDI Perjuangan dalam halalbihalal kepala daerah.
Sindir-menyindir itu seakan-akan menyebabkan Ganjar mencari dukungan lain—termasuk ke Joko Widodo. Karena itu, pidato Jokowi dalam acara Projo menjadi signifikan. “Partai apa mencalonkan siapa belum jelas, sehingga jangan sampai keliru. Jangan sampai salah,” ucap Jokowi.
Suara organisasi relawan ini menjadi penting dalam konstelasi politik di Indonesia karena kedekatannya dengan Jokowi. Selain Projo, dua organisasi relawan besar lain, yaitu Seknas Jokowi dan JoMan, sudah lebih dulu menyatakan dukungannya kepada Ganjar. Meski hadir dalam acara rapat kerja itu dan mendengar langsung arahan “ojo kesusu” Jokowi, Ketua JoMan, Immanuel Ebenezer, mengatakan tetap percaya diri mendukung Ganjar.
Adapun pengamat politik Burhanuddin Muhtadi mengatakan kelompok relawan Jokowi memainkan salah satu peran signifikan dalam kontestasi Pemilu 2024. Sebab, mereka akan mengekor Jokowi, sehingga memperoleh dukungan dalam pemilihan. Burhanuddin menyebutkan arahan tak tergesa-gesa itu juga menjadi sikap Jokowi bahwa ia tak mau menempatkan satu suara pada satu calon sebelum semua menjadi jelas.
INDRI MAULIDAR | JULNIS FIRMANSYAH
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo