Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah label fashion ternama di Inggris menandatangani petisi gerakan tempat belanja terakses bagi penyandang disabilitas. Sejumlah brand fashion itu antara lain adalah Mark and Spencer, ASDA, dan Sainbury.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam petisi itu disebutkan beberapa kesepakatan mengenai aksesibilitas di tempat belanja, antara lain petugas toko wajib menjelaskan produk mereka kepada calon pembeli difabel. Sedangkan manajemen toko wajib menyediakan waktu bagi petugasnya untuk menjelaskan produk.
Wakil Direktur Eksekutif Purple -inisiator gerakan tempat belanja terakses, Mike Adams mengatakan, munculnya gerakan ini dilatarbelakangi survei kecil-kecilan terhadap 27 toko yang ada di pusat perbelanjaan.
"Dari 27 toko, 23 di antaranya enggan berkomunikasi dengan saya," ujar Mike Adams yang juga seorang penyandang disabilitas pengguna kursi roda, seperti dikutip dari Skynews, Rabu 14 November 2018.
Sejak kejadian itu, gerakan ini mulai disosialisasikan di beberapa toko dengan brand ternama. Purple pun mengangkat duta belanja terakses dari kalangan disabilitas, yakni Millie-Rose Zoldan. "Pergi belanja bagi penyandang disabilitas masih membutuhkan upaya keras karena banyak toko yang enggan melayani pelanggan dengan alasan sungkan," ujar Millie.
Dari upaya ini, sudah terjaring 50 ribu tanda tangan yang mendukung terwujudnya tempat belanja terakses. Keberhasilan petisi ini menarik perhatian Menteri Urusan Sosial dan Pelayanan Inggris, Sarah Newton.
Newton mengatakan penyandang disabilitas di Inggris dapat menghabiskan sekitar 250 Poundsterling atau Rp 4,8 juta per bulan. Menurut Newton, menjadi sebuah kehilangan besar bagi para pebisnis bila tidak menyediakan tempat belanja yang terakses bagi penyandang disabilitas. "Masalah ini bukan hanya terkait perhitungan bisnis semata, melainkan bagaimana membangun kepedulian dalam bisnis," ucap Newton.