Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Khofifah Indar Parawansa irit berkomentar ihwal kemungkinan dirinya bertarung dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini maupun tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Marzuki Mustamar di pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jawa Timur. Mantan Gubernur Jawa Timur itu juga enggan mengomentari peluang PDI Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berkoalisi di sana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kami tidak berbicara soal head to head," kata Khofifah saat ditemui di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP), kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 12 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Khofifah mengatakan Pilkada Jawa Timur merupakan ajang untuk beradu gagasan bagi para kandidat untuk membangun Jawa Timur dalam lima tahun ke depan. Ia menegaskan dirinya bersama Emil Dardak, mantan wakil gubernur Jawa Timur, selaku inkamben telah menyiapkan berbagai program secara serius.
Khofifah juga mengungkap bahwa dirinya telah mempersiapkan berbagai strategi untuk memenangkan Pilkada Jawa Timur. "Hal yang sering sekali saya pesankan kepada tim, waspada dan kerja keras lahir batin," kata dia.
Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama ini juga optimistis bisa memenangkan Pilkada Jawa Timur karena telah mendapat tambahan dukungan dari PPP. Partaii ka'bah ini memiliki empat kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur. Sehingga total kursi partai politik pendukung Khofifah di DPRD Jawa Timur sebanyak 57.
Adapun PPP mendeklarasikan dukungan ke Khofifah-Emil Dardak sebagai calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jawa Timur, Jumat siang ini. "Untuk pemilihan kepala daerah Jawa Timur, kami mengusung Bu Khofifah Indar Parawansa dan Mas Emil," kata Sekretaris Jenderal PPP Arwani Thomafi di kantor DPP PPP.
Di tempat yang sama, Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono mengatakan partainya mengusung Khofifah-Emil berdasarkan masukan tokoh masyarakat dan ulama di Jawa Timur. Mardiono menyebut dukungan kepada Khofifah-Emil ditujukan untuk mendukung berbagai program yang masih perlu dilanjutkan. Ia pun memastikan bahwa dukungan PPP kepada Khofifah-Emil akan solid.
Saat ini tujuh partai politik mendukung Khofifah-Emil berkontestasi d Pilkada Jawa Timur. Mereka adalah Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Golkar, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan PPP.
Khofifah-Emil kemungkinan besar akan menghadapi jagoan dari PDI Perjuangan maupun PKB. Adapun PKB akan mengusung mantan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, Marzuki Mustamar, sebagai calon gubernur.
PKB berencana berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Tapi partai ini tetap dapat mengusung pasangan calon sendiri meski tak berkoalisi dengan partai berlogo banteng moncong putih tersebut.
"Kami masih cek, ada nama kiai Marzuki. Masih pada tahap menjajaki kemungkinan pasangan. Belum ada kesimpulan akhir," kata Wakil Ketua DPP PKB, Jazilul Fawaid, Selasa, 2 Juli lalu.
Sedangkan PDI Perjuangan berencana mengusung Menteri Sosial Tri Rismaharini maupun Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas, sebagai calon gubernur di Pilkada Jawa Timur.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno, mengatakan partainya akan mengumumkan calon gubernur yang akan diusung di Pilkada Jawa Timur pada akhir Juli ini. "Tunggu akhir Juli ya," kata Sri Untari, seperti dilansir Antara, Rabu, 10 Juli lalu.