Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PARA ahli makanan boleh berbesar hati, karena masakan hasil ciptaan mereka bisa dipatenkan. Langkah itu, setidaknya, sudah dimulai oleh seorang pemilik restoran di Madrid, Spanyol. Tersebut kisah, Arturo Pardos, 45 tahun. Pemilik restoran di sudut kota Madrid ini secara teratur mengirim uang kepada tujuh ahli masak Prancis, yang dianggapnya sebagai pemegang hak paten masakan khusus yang dihidangkan di restorannya. Pardos, yang kini memiliki sebuah restoran bernama "Arturo and Stephane's Gastrotheque" -- diambil dari nama dirinya dan istrinya -- tergugah hati tatkala membaca sebuah artikel di sebuah surat kabar yang berisi keluhan tiga pencipta makanan. Mereka membatin, "Kenapa masakan mereka yang tersebar ke seantero dunia tak juga membuat para penciptanya terkenal?" Maka, Pardos yang berjanggut dan berambut tipis itu pun menyurati ketujuh ahli masak Prancis -- empat orang dipilih secara acak. "Kami berutang budi pada Anda," bunyi surat itu, yang dilampiri selembar cek. Surat Pardos menimbulkan reaksi berbeda. Andre Daguin, misalnya. Ahli makanan dari Hotel de France di Auch, yang terkenal dengan masakan "Breast of Duck in Vinegar Sauce", itu menerima 8 dolar AS, akhir bulan lalu. Uang yang tak seberapa itu sesuai dengan penjualan 82 porsi makanan "dada itik" di restoran Pardos. Kemudian, Paul Bocuse dari Collanges Au Mont d'Or. Pencipta makanan "Cepe Mushrooms a la Bordelaise" yang kini sudah jadi jutawan Prancis ini mengembalikan uang kiriman Pardos. "Simpan saja uang itu untuk membuat paella -- makanan terkenal Spanyol yang terdiri dari campuran ayam, udang, babi, lada -- jika aku ke Madrid kelak," ujarnya. Terakhir, Pierre Troisgros, seorang koki terkenal dari Roanne, diam-diam mengagumi kejujuran kedua suami-istri Spanyol itu. Pierre pun membagikan uang hasil ciptaannya yang bernama "Hare in Meadow Dew" ke semua pegawainya. Tapi, kenapa royalty yang dibayarkan Pardos sedikit sekali? Sebabnya, ya itu, restorannya kurang laku. "Belakangan ini memang jarang orang singgah kemari," kata Pardos. "Tempatnya kurang strategis. Tak ada perkantoran, sehingga nggak ada yang tahu apa itu Gastrotheque," tuturnya. Padahal, mereka sudah menawarkan menu makanan khusus yang diberi nama "Chromatic Canon of She-goat Cheese and Sugar Beet".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo