Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFO JABAR – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mencari solusi terbaik bagi Husein Ali Rafsanjani, Guru ASN Kabupaten Pangandaran dan Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran. Hal itu dia sampaikan Ketika bertemu Husein di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu, 10 Mei 2023. Menurut Ridwan Kamil, Husein datang sendiri ke Gedung Sate.
"Sebagai pembina PNS di Jawa Barat, saya ketemu dengan Kang Husein yang sempat viral terkait laporan. Sedang kita cari solusi terbaiknya," ujar Ridwan Kamil.
Nama Husein sempat viral di jagat maya setelah aksinya membongkar dugaan pungutan liar (pungli) oleh Pemerintah Kabupaten Pangandaran. Husein menyebut dugaan pungli tersebut terjadi pada 2020 saat dirinya mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) 2020, di Bandung.
Setelah melaporkan dugaan pungli tersebut, Husein mengaku dipanggil Pemkab Pangandaran. Bahkan, ia sempat dikepung oleh 12 orang selama enam jam. "Itu tuh suasananya kayak gimana ya, wah, hape disuruh taruh di depan terus suasananya enggak enak. Saya dikepung 12 orang, saya di tengah dilingkarin gitu terus ditanya-tanya," ujar Husein melalui unggahan sebuah video pada akun @husein_ar, Rabu, 10 Mei 2023.
Ridwan Kamil mengatakan, akan memberikan opsi-opsi terbaik bagi kedua belah pihak yakni Husein dan Pemkab Pangandaran. Dia berharap persoalan yang sempat viral tersebut akan segera selesai. "Kita berikan juga opsi-opsi yang paling pas, mudah-mudahan baik buat Pemkab Pangandaran baik juga buat Huseinnya. Insyaallah ending-nya akan baik untuk semua," katanya.
Sebelum bertemu dengan Husein, Ridwan Kamil sudah mendapatkan penjelasan dari Pemkab Pangandaran. Berdasarkan keterangan yang diterima, biaya akomodasi dan kegiatan lainnya pada Latsar CPNS tersebut memang sudah dianggarkan, tapi harus direfocusing untuk penanganan Covid-19.
"Saya sudah mendengarkan dari versi Pemkab Pangandaran bahwa anggaran untuk Latsar dibatalkan karena di-refocusing untuk COVID-19. Jadi versi Pemkab-nya tidak ada pungli karena kalau pungli kan anggarannya ada tapi narik lagi. Mungkin ini yang tidak terinformasikan sehingga dianggapnya anggaran masih ada," kata lelaki yang kerap disapa Kang Emil itu. (*)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini