Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Nusa

Ridwan Kamil Dorong Industri Berinovasi di Masa Pandemi

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyerahkan Sertifikat SNI kepada PT Ateja Tritunggal, yang memproduksi masker dari kain tenun dan kain rajut dengan berbagai jenis serat.

19 April 2021 | 16.30 WIB

Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menyerahkan Sertifikat SNI Produk Ateja Mask di PT Ateja Tritunggal, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (19/4/2021). (Foto: Yogi P/Biro Adpim Jabar)
Perbesar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menyerahkan Sertifikat SNI Produk Ateja Mask di PT Ateja Tritunggal, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (19/4/2021). (Foto: Yogi P/Biro Adpim Jabar)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFOJABAR-Di masa Pandemi Covid-19 ini, industri di Jawa Barat diharapkan dapat tetap tumbuh dan berkembang. Hal tersebut dikatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menyerahkan Sertifikat SNI Produk Ateja Mask di PT Ateja Tritunggal, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Senin 19 April 2021. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ridwan mendorong agar industri dapat beradaptasi dengan intens berinovasi di tengah pandemi.  "Kita sedang beradaptasi melalui inovasi. Ciptakan kain-kain yang aman dari virus. Kain anti virus dibutuhkan untuk menahan disrupsi masa depan," kata Ridwan Kamil berdasarkan rilis resmi tim Humas Jabar. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun masker yang menerima sertifikat SNI bernomor seri 8914:2020 itu terbuat dari kain tenun dan kain rajut dengan berbagai jenis serat. Masker tersebut memiliki efisiensi filtrasi partikulat yang dapat membunuh virus dalam 30 menit. 

Ridwan memastikan, Pemperintah Provinsi (Pemprov) Jabar akan turut mendorong industri untuk berinovasi. Hal itu bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat dan mendongkrak ekonomi kerakyatan.   “Tolong ceritakan ke kami (Pemda Provinsi Jabar) inovasi anti penyakit yang ujung-ujungnya untuk ekonomi kerakyatan agar harga yang dijual tidak mahal,” ujarnya.

Selain itu, dia berpesan kepada PT Ateja Tritunggal untuk membuat masker dengan desain yang beragam dan sesuai kebutuhan pasar.  “Saya ini desainer, saya menolong UMKM dengan mendesain helm, masker dan lain-lain. Jadi, kalau boleh (maskernya) setengahnya kosong dan setengahnya batik mega mendung. Jadi nanti ada desain saya di Ateja,” katanya.

Dengan begitu, masker tidak hanya bagus secara teknologi, tapi juga tampilannya.  "Karena harus serasi dengan warna pakaian sehari-hari orang yang dipakai,” katanya. 

Senior Director PT. Ateja Tritunggal  Benny Judihardjo menuturkan, produknya secara filtrasi ada lapisan anti virus di bagian paling depan.  “Memang secara filtrasi ada lapisan anti virus di depan, masker medis pun tidak memiliki keunggulan tersebut, dalam 30 menit virus pun hancur. Melalui filtrasi di depan. Ada 3 lapis masker sehingga droplet tidak bisa masuk,” ujarnya. 

Selain itu, kata Benny, masker kain yang diproduksi sejak Maret 2020 telah diekspor ke-delapan negara di tiga benua. “Kami pun berperan aktif mengurangi sampah B3. Mari kita terus mengingatkan Bangga Buatan Indonesia, sehingga kita semua dapat semakin maju,” katanya.(*)

 

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus