Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bandung - Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta tim cyber kepolisian menindak kampanye hitam di dunia maya. Menurut Wali Kota Bandung itu, 50 persen problem pemilihan kepala daerah adalah distorsi informasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Saya berharap tim cyber polisi bertindak. Kampanye hitam bergeser dari media sosial ke WhatsApp," katanya di Rumah Pemenangan Pilkada Jawa Barat di Bandung, Rabu, 14 Februari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Di tempat itu, Ridwan menerima kedatangan rombongan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto dan Panglima Komando Daerah Militer III Siliwangi Mayor Jenderal TNI Doni Monardo. Mereka sengaja menyambangi empat pasangan calon kepala daerah Jawa Barat, Rabu, 14 Februari 2018, sebelum dimulainya masa kampanye, besok.
Mereka menemui pasangan calon di pos komando tim sukses, mulai pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul, kemudian Dedi Mizwar-Dedi Mulyadi, hingga Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat Yayat Hidayat dan Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jawa Barat Herminus Koto ikut mendampingi.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto mengatakan, saat ini, masalah situasi keamanan dan ketertiban terkait dengan kejahatan narkotik dan obat terlarang, kejahatan jalanan, serta pembuangan limbah di sepanjang Sungai Citarum. Khusus proses pilkada Jawa Barat, pihaknya membuat tim.
"Kapolres siapkan tim khusus sesuai dengan aturan Komisi Pemilihan Umum serta Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik," kata Agung.
Di hadapan tamunya, Ridwan Kamil mengatakan pilkada Jawa Barat harus menjadi contoh yang kreatif dan damai serta menang dengan bermartabat. Kepada tim relawannya, ia berpesan agar upaya pemenangan harus dengan cara ilmiah dan berakhlak. "Kami akan membuat kode etik dan hanya mengeluarkan konten positif, bukan menang karena menjelekkan atau menginjak kepala orang," ujarnya.
Selain itu, agar tidak terkena peringatan dari Bawaslu Jawa Barat, tim Ridwan Kamil akan berkonsultasi agar tidak salah tafsir aturan main. Mereka pun merasa perlu banyak membaca larangan KPU.