Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Nusa

Ridwan Kamil Minta PMI Jabar Aplikasikan Telemedicine

Digitalisasi harus dihadirkan oleh para relawan dan pengurus PMI untuk membantu pelayanan di masyarakat.

13 Juni 2021 | 14.53 WIB

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan arahan dalam Musprov XVII PMI Jabar, di Grand Hotel Preanger Kota Bandung, Sabtu (12/6/2021) sore. (Foto: Yogi P/Biro Adpim Jabar)
Perbesar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan arahan dalam Musprov XVII PMI Jabar, di Grand Hotel Preanger Kota Bandung, Sabtu (12/6/2021) sore. (Foto: Yogi P/Biro Adpim Jabar)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO JABAR-Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Palang Merah Indonesia (PMI) Jabar beradaptasi dalam melayani masyarakat melalui inovasi digital kesehatan yakni telemedicine. Pasalnya, kehidupan pascapandemi Covid-19 itu semua pelayanan kesehatan akan bergeser menggunakan pendekatan digital.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Lahirlah sebuah digital yang preventif yaitu telemedicine dan harapannya menjadi skill baru bagi PMI. Jadi 5 juta yang dihadirkan menjadi relawan diberikan edukasi hidup sehat dan preventif menggunakan digital,” ujarnya dalam Musprov XVII PMI Jabar, di Grand Hotel Preanger Kota Bandung, Sabtu, (12/6/2021) sore.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gubernur menyebut, telemedicine mempermudah 5 juta relawan PMI dalam memberikan edukasi kesehatan bagi masyarakat Jabar.

Ia menambahkan, teknologi telemedicine dapat membantu peningkatan pelayanan kesehatan secara cepat dan tepat, masyarakat pun cukup menggunakan gawai untuk mengetahui keluhan penyakit yang dirasa.  

Telemedicine ini merupakan kumpulan perpustakaan kesehatan dunia sebagai jawaban penyakit yang dirasakan melalui teknologi robot. Dan akan saya jadikan percontohan nasional,” ucapnya.

Ia berharap para pengurus PMI yang terpilih mendatang bisa beradaptasi dengan cepat terkait pemanfaatan ilmu digital, salah satunya telemedicine.

“Itu digital, poinnya hubungan dengan PMI kuasai ilmu digitalnya sebagai edukasi. Bikin seminar telemedicine agar semua PMI paham. Jadi kalau yang memimpin PMI tidak mahir menggunakan teknologi digital, maka akan tergerus zaman,” kata Ridwan.

Tak hanya itu, dia berpesan agar digitalisasi dihadirkan oleh para relawan dan pengurus PMI, salah satunya terkait penyebaran informasi mengenai stok darah yang sering kali menjadi permasalahan dasar di masyarakat.

“Nantinya apabila yang ingin donor darah bisa diaplikasikan dengan 4.0 melalui e-commerce. Sehingga seluruhnya dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Apabila digitalisasi tersebut hadir di tengah masyarakat, lanjut dia, dia meyakini tidak akan ada lagi masyarakat yang mengalami kebingungan saat keluarganya mencari stok darah di PMI.

“Poinnya untuk PMI. Harusnya ketika orang yang mau ngecek stok darah ada aplikasinya, agar terdata bagi masyarakat dan tidak mengalami kebingungan. Itulah transformasi digital, tidak mengubah bentuk kerja tapi bisa terselesaikan dengan baik,” ujarnya.

Ridwan juga meminta perwakilan PMI kabupaten/kota se-Jabar yang hadir pada Musprov ini dapat mengimplementasikan penggunaan teknologi digital di daerahnya.

“Tolong yang kabupaten/kota bisa menerjemahkan dalam kearifan masing-masing dalam keterbatasan juga itulah fundamental kita, mudah-mudahan organisasi ini menjadi juara se-Indonesia,” ucapnya.(*)

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus