Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFO JABAR — Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menanggapi dengan cepat kabar dua warga Depok terjangkit virus Corona (Covid-19). Setelah mengunjungi RS Mitra Keluarga, gubernur yang kerap disapa Kang Emil ini berkunjung ke Balai Kota Depok membagikan 10 ribu masker gratis yang diterima secara simbolis oleh Wali Kota Depok, M Idris Abdul Somad, Senin, 2 Maret 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Kami bawa 10 ribu masker untuk disimpan di titik-titik pelayanan kesehatan, untuk jaga-jaga jangan sampai kehabisan saat diperlukan,” ujar Kang Emil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Terkait aksi cepat tanggap Corona, Ia juga mengumumkan per 3 Maret dibentuk Covid-19 Crisis Center di Depok, dipimpin langsung oleh Wali Kota Depok. Demikian pula, Crisis Center segera dibentuk untuk tingkat provinsi. “Saya juga akan membuat hal yang sama di provinsi. Tugasnya adalah satu pintu terhadap semua informasi tentang penangangan hal ini,” kata Kang Emil melanjutkan.
Masyarakat, khususnya warga Depok, diminta tidak panik. Menurut Kang Emil, 100 rumah sakit di Indonesia sudah disiapkan menanggulangi penyebaran virus Corona, 28 di antaranya ada di Jawa Barat. Ia juga membuka kesempatan kepada rumah sakit swasta yang mau berpartisipasi. “Silakan, nanti dapat clearance dari kami,” katanya.
Kang Emil mengimbau masyarakat selalu menjaga kesehatan. “Kalau makin fit dan bugar, makin mudah virus itu dilawan,” ucapnya seraya mengingatkan lagi jangan panik dengan memborong masker. Karena, merujuk kepada Menteri Kesehatan, masker hanya untuk orang sakit. “Jangan sampai yang sakit butuh tapi kehabisan karena dibeli yang tidak sakit.”
Wali Kota Depok, M Idris, menjelaskan detail bahwa masker bantuan itu akan disimpan di rumah sakit dan puskesmas, bukan kepada seluruh masyarakat Depok. Masker ini hanya diperuntukkan bagi orang sakit. “(Sebanyak) 10 ribu masker tak mungkin cukup untuk semua orang. Tapi kita juga punya stok di rumah sakit. Hanya khawatir kalau kehabisan, karena itu Gubernur kirim bantuan. Nanti suatu saat dibutuhkan oleh yang sakit sudah ada, tidak takut kehabisan,” ujarnya.
Sementara terkait kabar empat warga sekitar rumah pasien yang sempat berinteraksi dengan penjenguk, M Idris telah berkoordinasi melakukan observasi kepada mereka. “Simultan itu, pusksesmas mengambil informasi lalu diantar RW menanyakan ke warga, apakah ada yang sempat berinteraksi. Lalu diketahui ada empat orang yang menjenguk, mereka kita observasi. Infonya kan 14 hari masa inkubasi. Kalau lewat waktu itu tetap sehat ya sudah berarti aman,” ucapnya.
Untuk diketahui, observasi berarti membebaskan seseorang untuk beraktivitas normal, namun dalam pengawasan. Dalam kasus ini, empat orang yang berinteraksi dengan pasien hanya diwajibkan rutin melapor perkembangan kondisi badannya. Jika kemudian menunjukkan gejala barulah diambil tindakan lebih lanjut. Ini urusannya dengan imunitas. “Kalau kita menduga-duga tidak bisa. Kecuali kalau ada gejala. Yang diisolasi itu yang pernah berinteraksi dan ada gejala (terjangkit virus Corona),” tutur Wali Kota yang sering dipanggil Kyai ini.
Hal terpenting saat ini, kata Wali Kota Depok, semua warga Depok menjaga kesehatan. “Jaga ketahanan tubuh kita. Pertama cukup tidur. Orang dewasa misalnya perlu tidur enam jam, kalau baru empat jam berarti tambah lagi dua jam. Lalu cuci tangan dengan sabun. Dari luar, dari rumah sakit, mau makan, sudah makan, selalu cuci tangan dengan sabun. Kalau ada saudara, tetangga yang kena flu tolong ingatkan pakai masker. Kalau nggak punya berilah mereka masker,” katanya. (*)