Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFO JABAR – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan dalam kepemimpinanya selalu memegang tiga nilai spiritual. Hal itu dikatakan saat menjadi narasumber Remote Workshop bertemakan “Adaptive Leadership” yang digelar virtual dari Gedung Pakuan Bandung, Jumat, 8 Oktober 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Pertama niatkan kepemimpinan sebagai ibadah," ujar Ridwan Kamil dikutip dari rilis resmi tim Humas Jabar. Ia mengaku selalu berpegangan pada salah satu surat dalam Alquran, yakni perintah beribadah bagi setiap manusia saat diciptakan ke muka bumi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah. Makanya saya sebagai dosen, wali kota, gubernur niatnya adalah ibadah," katanya.
Nilai spiritualitas kedua yang dia pegang adalah menyadari kekuasaan sifatnya hanya sementara. Karena itu, Kang Emil ingin mengakhiri masa jabatannya sebaik mungkin. "Jadi saya berdoa pada diri sendiri agar saya mengakhiri jabatan dengan husnul khotimah," katanya.
Kembali mengutip ayat Alquran, Ridwan mengingatkan kepada setiap yang memegang kekuasaan agar menggunakannya sebaik mungkin. Sebab, katanya, Allah dapat mencabut kekuasaan tersebut kapan pun. Ini sering dialami oleh sejumlah pejabat di Indonesia yang harus mengakhiri kepemimpinannya karena terlibat kasus korupsi.
"Jadi saya berkompetisi untuk jadi Gubernur Jabar dan Allah takdirkan, Allah juga bisa cabut kekuasaannya kapan pun," ucapnya.
Adapaun nilai spiritualitas terakhir yang dia pegang dalam memimpin adalah komitmen memberikan manfaat bagi masyarakat lewat kekuasaannya.
Manusia yang paling mulia di mata Allah adalah manusia yang bermanfaat. Karena itu, menurut dia, seorang ketua RT bisa lebih mulia ketimbang Gubernur bila kehadirannya dirasakan manfaatnya oleh warga.
"Jadi kalau lihat saya sibuk bikin terobosan, ya itu tadi, saya nggak mau jadi manusia yang rugi yang kepemimpinannya habis tapi tidak ada jejak atau karya," katanya. (*)