Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO JABAR - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sekaligus Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) mengatakan ada tiga prinsip dalam pengelolaan energi. Dia menekankan, pengelolaan energi harus murah, bersih dan berkelanjutan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal tersebut disampaikan Ridwan saat menjadi keynote speech pada FGD Media Gathering SKK Migas di Holiday Inn Bandung Pasteur, Kota Bandung, Senin 3 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“SKK Migas punya tanggung jawab agar potensi gas yang besar dapat ditindaklanjuti. Dengan transisi konversi gas bisa dimaksimalkan sebelum berada sebagai negara yang sepenuhnya menerapkan penggunaan EBT (energi baru dan terbarukan)," ujarnya.
Dalam mendorong penggunaan EBT, menurut dia, harus sejalan dengan penggunaan energi gas yang lebih besar untuk mengurangi penggunaan minyak. Hal penting lainnya, pengelolaan energi harus berprinsipkan keadilan sesuai dengan sila kelima Pancasila 'keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.' Termasuk pembagian keuntungan antara Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah.
Sejauh ini, ADMPMET tengah memperjuangkan Participating Interest (PI) 10 persen sebagai bagian dari upaya memberikan kesejahteraan daerah. Di Jabar, Ridwan Kamil pun kerap melobi Pertamina agar sumur-sumur yang sudah ditinggalkan dapat dikelola pemda dengan formula ekonomi terbarukan.
Tantangannya, pemda harus mencari dana besar untuk mengelola sumber-sumber energi terutama minyak dan gas, mengingat anggaran daerah memiliki keterbatasan. "Tantangan pengelolaan itu cuma satu, masalahnya gak punya duit untuk bertindak sebagai operator. Investasi migas adalah investasi terbesar yang tidak semua daerah sanggup melakukannya," kata Ridwan Kamil. (*)