Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menekan polusi udara Jakarta yang kian memburuk jangan dipahami sepotong-sepotong.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Urusan polusi itu presiden mengatakan multi solusi, jadi jangan dipotong-potong. Kalau dipotong-potong nanti ada masyarakat yang mengira kenapa solusinya itu, padahal kan. Padahal, padahalnya kan banyak,” kata dia, Rabu, 16 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ridwan Kamil mengatakan, solusi yang disiapkan pemerintah mencakup banyak hal. “Jadi saya titip jangan dipotong-potong. Kalau dipotong-potong, nanti seolah-olah kami berpikirnya parsial. Padahal kami berpikirnya komprehensif,” kata dia.
Ridwan Kamil memerincinya. “Satu, industri akan dikasih scraber, yaitu peredam polusi. Kemudian juga batu bara juga akan perlahan diganti dengan energi terbarukan. Contohnya Cirata sudah ada sollar cell kan. Kemudian konversi yang namanya kendaraan listrik itu akan ada subsidi yang akan dinaikkan dari Rp 7 juta ke Rp 10 juta supaya motor bisa berlari ke motor listrik,” kata dia.
Ia melanjutkan lagi. “ERP akan diterapkan sehingga terjadi subsidi silang. Mereka yang tidak mau kendaraan publik akan mensubsidi mereka yang naik kendaraan publik hasil dari anggaran dana dari ERP. Termasuk 4 in1,” kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengatakan, sejumlah rekayasa cuaca juga disiapkan sebagai upaya menekan polusi dalam jangka pendek. “Termasuk rekayasa cuaca untuk mendorong angin ke laut dan sebagainya. Termasuk rekayasa agar banyak hujan karena musim kemarau supaya polusinya luruh, termasuk hybrid working atau work from home,” kata dia.
Ridwan Kamil mengatakan, wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi termasuk yang akan menjalankan solusi polusi udara Jakarta yang kian memburuk. “Bogor, Depok Bekasi masuk dalam kontribusi komuting. Di antara 10 itu saja akan kami lakukan,” kata dia.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil termasuk yang diminta menghadiri Rapat Terbatas bersama Presiden Joko Widodo membahas penanganan polusi udara Jabodetabek di Istana Negara, Senin, 14 Agustus 2023. Rapat tersebut juga di ikuti oleh Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono, serta Menteri LHK Siti Nurbaya, dan sejumlah menteri kabinet.
Dalam rapat tersebut Jokowi menyoroti kualitas udara di Jabodetabek yang sepekan terakhir kualitasnya sangat buruk. Jokowi menyebutkan, penyebab polusi udara makin mengkhawatirkan karena dipengaruhi kemarau panjang dalam tiga bulan terakhir yang meningkatkan konsentrasi polutan udara.
"Jangka pendek, secepatnya harus dilakukan intervensi yang bisa meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek lebih baik," kata Jokowi, 14 Agustus 2023, dikutip dari keteranganya.
Pilihan Editor: Polusi Udara Jakarta Makin Memburuk, Bagaimana dengan Surabaya?