Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Nusa

Ridwan Kamil Utamakan Keselamatan Terkait Larangan Berwisata ke Bandung

Jajaran kepolisian dari Polda Jabar siap mencegat di pintu perbatasan di akhir pekan agar Bandung Raya tidak jebol penyebaran Covid-19.

16 Juni 2021 | 15.47 WIB

Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat melepas ekspor 23 ton produk kelapa parut kering atau desiccated coconut ke Kosta Rika dalam acara JAPRI (Jabar Punya Informasi) di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (16/6/2021). (Foto: Rizal/Biro Adpim Jabar)
Perbesar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat melepas ekspor 23 ton produk kelapa parut kering atau desiccated coconut ke Kosta Rika dalam acara JAPRI (Jabar Punya Informasi) di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (16/6/2021). (Foto: Rizal/Biro Adpim Jabar)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFOJABAR-Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, alasannya mengimbau wisatawan untuk tidak datang ke Bandung Raya adalah untuk melindungi karena kawasan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat dikepung zona merah . "Ini kan bukan hal baru, keselamatan jiwa masyarakat adalah nomor satu jadi kalau situasinya sudah darurat, maka tindakan menyelamatkan nyawa itu akan jadi pilihan,” ujar Ridwan berdasarkan rilis resmi tim Humas Jabar. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sehari sebelumnya, Ridwan memberlakukan siaga satu Covid-19 di wilayah Bandung Raya selama satu pekan hingga pengumuman selanjutnya. Pernyataan itu disampaikanya usai rakor Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Provinsi Jabar di Makodam III Siliwangi Bandung. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ridwan Kamil juga mengatakan, tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Bandung Raya saat ini juga di atas 80 persen. Angka ini melebihi ketetapan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan nasional yakni maksimal 60-70 persen. “Makanya saya deklarasikan siaga satu dan mengimbau wisatawan supaya tidak datang dulu," katanya. 

Dia menambahkan, Pemprov Jabar bersinergi dengan forkopimda telah bergerak bersama untuk mencegah penularan Covid-19 kian melonjak. Jajaran kepolisian dari Polda Jabar siap mencegat di pintu perbatasan di akhir pekan agar Bandung Raya tidak jebol.  "Kalau tidak disiplin, nanti rumah sakitnya penuh, kolaps. Nanti biasa yang disalahkan pemerintah lagi dan sebagainya," ujarnya. 

Kekhawatiran lainnya, saat ini varian baru virus Covid-19 masuk ke beberapa daerah. Sebagai salah satu contohnya adalah kasus varian baru virus Covid-19 di wilayah Jawa Tengah hingga DKI Jakarta.   "Ini memang tidak nyaman. Ilmu kita tentang Covid-19 juga tidak paripurna tiap saat ada varian baru. Di Jateng sedang mengganas, Jakarta juga sudah hadir (varian baru)," katanya. 

Menurutnya, penerapan zonasi Covid-19 sangat penting untuk mengatur agar ekonomi tetap bisa bergerak. Misalnya, bagi daerah di zona merah maka aktivitas masyarakat ditahan terlebih dahulu, sedangkan zona oranye dan kuning dipersilakan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat." Semua (pelarangan dan pembatasan) ini terjadi hanya di zona merah. Dan Jabar tidak semua zona merah hanya Bandung Raya yang sedang dikepung zona merah," ujarnya. (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus