Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) menemui Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, kemarin. Pertemuan di rumah dinas Wiranto di Jalan Denpasar Raya, Kuningan, Jakarta Pusat, itu membahas tentang aksi 112 yang akan digelar sejumlah organisasi Islam pada 11 Februari nanti.
Menurut Wiranto, dalam pertemuan selama sekitar satu jam itu disepakati bahwa aksi 112 nanti akan berjalan dengan tertib. "Pada 11 Februari mudah-mudahan berjalan dengan aman dan tertib," kata Wiranto saat jumpa pers seusai pertemuan, kemarin.
Rizieq mengatakan akan ada perubahan teknis dan lokasi aksi 112 nanti. Awalnya, mereka berencana menggelar aksi demo di jalanan dari Monumen Nasional hingga Bundaran Hotel Indonesia. "Dipindahkan ke Masjid Istiqlal," kata dia. Bentuk aksi yang semula berupa demo di jalanan juga diubah menjadi doa bersama.
Hal senada juga diungkapkan Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam Muhammad Al Khaththath. "Kami mulai dengan salat subuh bersama hingga selesai," kata dia. Ia tidak menjelaskan sampai kapan kegiatan itu bakal berakhir. "Bisa sampai zuhur, bisa sampai magrib."
Seperti diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya melarang aksi demonstrasi di jalan yang rencananya bakal digelar pada Sabtu pekan ini. Polisi berpedoman pada Pasal 6 Undang-Undang Nomor 9 tahun 1989 berisi penyampaian pendapat di muka umum yang mengganggu ketertiban umum tidak diperbolehkan. "Kami mempunyai cara bertindak. Tidak diizinkan turun ke jalan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono.
Setelah melalui komunikasi intensif, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan mengatakan pemimpin FPI Rizieq Syihab menyatakan bersedia tidak mengadakan aksi turun ke jalan. "Rizieq sudah sepakat untuk mengubahnya menjadi kegiatan keagamaan," kata Iriawan di markasnya, kemarin.
Namun, kata Iriawan, masih ada beberapa kelompok yang belum sepakat atas komitmen itu. Dan bila kelompok itu nanti nekat turun ke jalan, polisi akan menindak mereka. "Tetap saya larang, tidak boleh. Berdoa di masjid saja. Saya akan melarang jika ada itu (demo)," katanya.
Adapun Dewan Penasihat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama sekaligus Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin meminta umat Islam tidak ikut demo 112. "Atas nama Rais Aam PBNU, saya instruksikan warga NU tidak turun aksi 112," ujarnya.
Seruan senada juga diungkapkan sejumlah tokoh lain. "Berbagai macam aksi, lebih-lebih menjelang pilkada ini, sebaiknya tidak dilakukan. Agar kita ada jeda untuk berefleksi," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Begitu pula pernyataan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. "Kalau mau berdoa di dalam kota saja. Bisa salat subuh berjamaah di masjid-masjid, kemudian ceramah keagamaan. Saya kira itu lebih baik." Inge Klara Safitri | Istman Mp | Ahmad Faiz | Yohanes Paskalis | Amirullah Suhada
Polisi Perketat Pengamanan Jakarta
Kondisi politik di Ibu Kota memanas. Sejumlah organisasi Islam tetap ngotot menggelar aksi pada 11 Februari, yang masuk masa tenang pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta. Aksi itu menuntut Basuki Tjahaja Purnama, salah seorang calon Gubernur DKI Jakarta, dihukum.
Pasukan dari Jakarta:
Jumlah personel gabungan: 28.150 orang
Dari Polda Metro Jaya: 23.450 personel
Kodam Jaya: 4.700 personel
Pasukan bantuan dari daerah:
- Balikpapan : 470 orang
- Tarakan : 200
- Riau : 200
- Bengkulu : 100
- Medan : 300
- Batam : 200
- Pekanbaru: 200
- Palembang : 100
- Banjarmasin : 200
- Kendari : 200
- Lombok : 200
- Jambi : 200
- Pontianak : 200
- Palangkaraya : 100
- Denpasar : 100
- Manado : 100
- Lampung : 300
- Yogyakarta : 200
- Jawa Tengah : 400
- Jawa Barat : 500
- Jawa Timur : 400
Dewi Suci Rahayu | Inge Klara Safitri
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo