Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

RSPAD Laporkan Perkembangan Terapi Plasma Pasien Covid-19 ke KSAD

KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa membahas perkembangan terapi plasma konvalesen untuk pasien Covid-19 bersama jajaran RSPAD Gatot Soebroto.

13 Mei 2020 | 11.42 WIB

KSAD Andika Perkasa saat rapat pimpinan Kementerian Pertahanan 2019 di Gedung AH Nasution Lt 16, Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu 16 Januari 2019.  TEMPO/Subekti.
Perbesar
KSAD Andika Perkasa saat rapat pimpinan Kementerian Pertahanan 2019 di Gedung AH Nasution Lt 16, Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu 16 Januari 2019. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa membahas perkembangan terapi plasma konvalesen untuk pasien Covid-19 bersama jajaran Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dikutip dari akun Youtube TNI AD, yang diunggah Selasa (12/5), RSPAD Gatot Soebroto memberikan laporan terkait kemajuan terapi plasma kepada Andika Perkasa.

RSPAD Gatot Soebroto merupakan rumah sakit pertama yang telah melakukan terapi plasma konvalesen untuk beberapa pasien dan memberikan hasil yang baik.

Direktur Pembinaan dan Pengembangan RSPAD Gatot Soebroto Kolonel CKM dr. Nana Sarnadi mengatakan dua pasien yang telah diberikan terapi plasma konvalesen, yang semula dirawat di ruang isolasi, sudah dapat dipindahkan ke ruang rawat biasa dengan kondisi yang baik.

"Untuk pasien ketiga, yang baru diberikan plasma hari Rabu lalu, saat ini kondisinya baik dan akan diberikan terapi lagi tanggal 9 Mei," kata Nana Sarnadi.

Ia mengatakan RSPAD terus mengevaluasi perkembangan pasien untuk kemajuan klinis, laboratoris, maupun radiologis. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pemberian plasma 100 cc merupakan suatu hal yang baru, karena hasil penelitian di luar diberikan 200 cc hingga 600 cc. Namun kami sangat hati-hati karena dalam plasma, walaupun serum, ada butir-butir protein yang harus kami waspadai dengan respons reaksi alerginya, sehingga kami berikan dalam dosis lebih sedikit," kata dr. Nana Sarnadi.

Ia menambahkan, RSPAD Gatot Soebroto juga melakukan monitoring pada beberapa rumah sakit yang berencana melakukan terapi plasma konvalesen.

"Ada sembilan rumah sakit pendidikan yang sampai saat ini masih membahas soal protokol penelitian, namun kontrol protokol penelitiannya dari RSPAD," kata Nana Sarnadi.


close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus