Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rumah pensiun untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat purna tugas di Jalan Adi Sucipto, Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Jawa Tengah. Proses peletakan batu pertama rumah pensiun Jokowi di lokasi pembangunan pada Senin, 1 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Desa Blulukan, Slamet Wiyono mengatakan, tanah untuk pembangunan rumah itu dibeli dari dua pemilik yang berbeda. Luas lahan sekitar 9 ribu meter persegi itu dibeli dari bos PO Rosalia Indah, Yustinus Soeroso. Sisanya, 3 ribu meter persegi dibeli dari warga bernama Joko Wiyono. Namun, kata Slamet, ia tidak mengenal Joko Wiyono itu, begitu juga alamat domisilinya karena bukan warga di Desa Blulukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Iya pemilik terakhir (lahan untuk rumah pensiun Jokowi) bukan warga Blulukan. Dua-duanya bukan warga Blulukan, warga luar. Untuk Joko Wiyono, belum pernah ketemu enggak tahu orang mana, profesinya apa," kata Slamet ketika dihubungi melalui ponselnya, Selasa, 2 Juli 2024.
Tentang Rumah Pensiun Jokowi
1. Peletakan Batu
Camat Colomadu Dwi Susilo Adi mengatakan peletakan batu pertama dilakukan secara tertutup. "Tadi saya konfirmasi, acara berlangsung sampai dengan jam 9 pagi, terus langsung selesai, kajang (tenda) dibongkar dan dari paspampres dilarang mengambil foto dan drone," katanya, Senin, 1 Juli 2024.
Ia mengatakan, tidak mendapat undangan acara tersebut. "Sepertinya tidak ada yang diundang, agenda keluarga calon pemilik rumah," katanya.
Sebelumnya, lahan seluas 12 ribu meter persegi tersebut dibersihkan selama sepekan untuk selanjutnya proses pembangunan.
2. Luas Lahan
Dwi Susilo Adi sempat meninjau lokasi pembangunan rumah pensiun Jokowi. Ia memastikan, luas lahan yang akan dibangun 12 ribu meter persegi. "Jadi dari luar ada info beda yang simpang siur. Memang ada penambahan dari sebelumnya dari seluas 9 ribu meter persegi," katanya, Senin, 1 Juli 2024. Kontraktor atau pengembang pembangunan rumah tersebut, PT Tunas Jaya Sanur.
3. Memperluas Lahan
Kepala Desa Blulukan, Slamet Wiyono menjelaskan, proses dari 9 ribu meter persegi menjadi 12 ribu meter persegi itu berlangsung cepat. Setelah tiga patok dieksekusi, akhirnya satu patok milik Joko Wiyono itu juga dibeli.
"Cuma sekian bulan saja (dari 9 ribu ke 12 ribu meter persegi) karena tiga patok Pak Soeroso (Yustinus Soeroso bos PO Rosalia Indah) dieksekusi ternyata masih ada satu lagi pernah menanyakan ke kami," katanya pada Senin, 1 Juli 2024.
Slamet menjelaskan, ia tak tahu persis pemilik tanah bernama Joko Wiyono, hanya sekadar nama saja di buku catatan. "Dalam arti catatan kalau tanah berbatasan dengan ini, alamat memang tidak ada, mungkin tanya ke BPN langsung," kata Slamet.
"Enggak tahu prosesnya (pembelian) langsung dari sekretariat mungkin, termasuk yang tahu kan data (pemilik) BPN nggih. Data terakhir punya siapa alamat mana yang tahu persis dari BPN-nya."
4. Jokowi yang Memilih
Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama mengatakan Jokowi memilih sendiri lokasi rumah pensiun di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, yang diberikan negara setelah ia menyelesaikan jabatan sebagai presiden.
"Presiden sendiri yang meminta dan memilih lokasi rumah kediaman beliau. Pertimbangannya beliau sendiri dan keluarga tentunya yang mengetahui," kata Setya melalui pesan singkat, Kamis, 27 Juni 2024, dikutip dari Antara.
5. De Tjolomadoe
Lokasi rumah ini berada tak jauh dari objek wisata populer di Karanganyar, De Tjolomadoe. Objek wisata yang berada di Jalan Adi Sucipto Colomadu ini merupakan bangunan bersejarah yang pada zaman kolonial berfungsi sebagai pabrik gula besar.
SEPTIA RYANTHIE | EKA YUDHA SAPUTRA | ANTARA