Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Nusa

Rumah Rusak Akibat Banjir Bisa Ikut Program Rutilahu

Gubernur Jabar mengatakan, warga yang mengalami kerusakan rumah hingga roboh akibat banjir dapat mengikuti program perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu) dengan total anggaran Rp 560 miliar.

24 Februari 2021 | 15.27 WIB

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat meninjau perbaikan tanggul Sungai Citarum yang jebol di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Selasa (23/2/2021). (Foto: Yogi P/Humas Jabar)
Perbesar
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat meninjau perbaikan tanggul Sungai Citarum yang jebol di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Selasa (23/2/2021). (Foto: Yogi P/Humas Jabar)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO JABAR - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, warga yang mengalami kerusakan rumah hingga roboh akibat banjir dapat mengikuti program perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu). Hal tersebut disampaikan saat meninjau perbaikan tanggul Sungai Citarum yang jebol di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Selasa 23 Februari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Akibat jebolnya tanggul tersebut mengakibatkan banjir di empat desa. "Kita ada anggaran rutilahu. Membangun rumah baru nanti kita upayakan bisa dari pemerintah kabupaten maupun provinsi nanti tinggal didata oleh kepala desa,” ujar Ridwan Kamil berdasarkan rilis resmi tim Humas Jabar. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar telah mengaggarkan Rp 560 miliar untuk memperbaiki 31.500 unit rumah rutilahu sepanjang 2021 di 27 daerah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pihaknya juga memastikan akan secepatnya melakukan perbaikan tanggul. Itu agar arus air di Sungai Citarum tidak masuk ke pemukiman warga. Berdasarkan data Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi pada Senin 22 Februari lalu, tinggi muka air di Kecamatan Pebayuran sekitar 80-250 cm. "Citarum meluap luar biasa. Kapasitasnya yaitu 800 meter kubik. Kemarin sampai 1.300 meter kubik. Jadi melebihi tinggi akhirnya menjebol beberapa titik,” katanya.

Gubernur Jabar menyampaikan, bantuan logistik untuk masyarakat terdampak banjir pun terus mengalir, baik dari BPBD Kabupaten, BPBD Provinsi, maupun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). "Untuk kedaruratan mudah-mudahan ambil contoh yang surut sehingga dapat dikerjakan titik ini, kita akan perbaiki supaya air tidak mengalir lagi ke titik-titik rumah yang lain,” ujarnya. 

Ridwan Kamil menuturkan,  pembangunan infrastruktur pengendali banjir di Jabar terus berlanjut. Di antaranya ada telah tuntas 100 persen dan ada pula yang sedang dalam proses pembangunan. Penyodetan Sungai Cisangkuy sudah sepenuhnya rampung. Air yang smeula dari Cisangkuy ke Citarum melewati permukiman dan membuat banjir, kini dibelokan langsung ke Citarum tanpa melewati permukiman. 

Selain Sodetan Cisangkuy, sejumlah bendungan untuk mengendalikan banjir di beberapa daerah, seperti Bendungan Sadawarna, sedang berjalan. Begitu juga penanganan banjir di Kali Bekasi."Kali Bekasi ada tiga proyek baru dimulai awal tahun. Upaya penanganan sedang dikerjakan. Ada yang baru dimulai, ada yang sudah 50 persen, ada yang sudah 100 persen," katanya.(*)

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus