Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Saat Ma'ruf Amin Bicara Soal Hitungan Ulama yang Mendukung Jokowi

Ma'ruf Amin menyatakan optimistis ia dan Jokowi akan unggul di Pemilihan Presiden karena didukung banyak ulama.

24 Desember 2018 | 23.39 WIB

Ma'ruf Amin bersama Relawan Milenial Jokowi Maruf (Remaja) dalam acara Pelepasan Bantuan dari Remaja Tanggap Darurat Bencana Banten dan Lampung di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat. Senin 24 Desember 2018. Tempo/ Fikri Arigi.
Perbesar
Ma'ruf Amin bersama Relawan Milenial Jokowi Maruf (Remaja) dalam acara Pelepasan Bantuan dari Remaja Tanggap Darurat Bencana Banten dan Lampung di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat. Senin 24 Desember 2018. Tempo/ Fikri Arigi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01 Ma'ruf Amin optimistis pasangan capres-cawapres Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin dapat memenangkan pemilu presiden 2019 karena lebh banyak mendapat dukungan kiai dan ulama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kalau urusan dukungan ulama, mungkin Pak Jokowi lebih banyak mendapat dukungan daripada Pak Prabowo. Bahkan ada pertemuan lebih dari 400 pimpinan pondok pesantren yang mendukung Jokowi - Ma'ruf. Jadi banyakan kita didukung ulama," kata KH Ma'ruf Amin ketika mengunjungi Pondok Pesantren Yasina di Cigombong, Kabupaten Bogor, Senin, 24 Desember 2018.

Kiai Ma'ruf menilai, dukungan kiai dan ulama yang lebih banyak kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 01, membuat Kiai Ma'ruf optimistis, pasangan Jokowi-Ma'ruf dapat memenangkan pemilu presiden 2019.

Dewan Penasihat atau Mustasyar PBNU ini menegaskan, Jokowi tidak salah memilih dirinya sebagai calon wakil presiden yang merupakan representasi kiai. Pasangan Jokowi-Ma'ruf, menurut dia, mencerminkan paduan dua kekuatan besar yang membangun negeri ini, yakni nasionalis dan Islam.

"Akan sangat baik jika pimpinan nasional perpaduan antara nasionalis dan Islam. Pak Jokowi dianggap tokoh nasionalis. Saya dianggap tokoh Islam. Jadi zuama dan ulama perpaduan yang bagus," tutur Ma'ruf.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) non-aktif itu merasa heran jika masih ada pihak yang menuduh Jokowi sebagai anti Islam. "Mungkin banyak orang lupa, kalau Presiden Jokowi pada 22 Oktober 2015 telah menetapkan Hari Santri Nasional sebagai salah satu hari besar nasional. Padahal, Pak Jokowi yang menetapkan Hari Santri Nasional dan kemudian memilih kiai sebagai cawapresnya. Pak Jokowi itu cinta pada santri dan kiai. Itu nyata," katanya.

Ma'ruf Amin menegaskan, dirinya dipilih sebagai cawapres oleh Jokowi merupakan representasi dari NU sehingga, NU akan berjuang maksimal untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf pada pemilu 2019. "Ini sudah menjadi kesepakatan NU sejak awal," katanya.

Pada kunjungannya ke Pondok Pesantren Yasina di Kabupaten Bogor, Ma'ruf Amin meminta dukungan dan doa restu dari seluruh komponen masyarakat Nahdliyin di Bogor untuk meraih kemenangan pada pemilu presiden 2019.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus