Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Said Abdullah Sebut Tak Ada Pembahasan Kabinet antara PDIP dan Gerindra

Said Abdullah mengklaim bahwa tidak ada pembahasan soal kabinet antara Prabowo dan Megawati.

19 September 2024 | 12.53 WIB

Said Abdullah memulai karier menjadi anggota DPR/MPR RI pada periode 2004-2009 dan berlanjut hingga periode 2009-2014 serta periode 2019-2024. Politisi PDIP ini juga pernah menjadi Calon Wakil Gubernur Jawa Timur pada 2013 lalu. Dok. DPR
Perbesar
Said Abdullah memulai karier menjadi anggota DPR/MPR RI pada periode 2004-2009 dan berlanjut hingga periode 2009-2014 serta periode 2019-2024. Politisi PDIP ini juga pernah menjadi Calon Wakil Gubernur Jawa Timur pada 2013 lalu. Dok. DPR

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Said Abdullah mengungkap bahwa partainya rutin menjalin komunikasi dengan Partai Gerindra menjelang agenda pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kalau dengan Gerindra kami selalu bertemu," kata Said saat ditemui di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis, 19 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagai contoh, Said menyebut bahwa dirinya kerap berkomunikasi dengan dua elit Partai Gerindra, yakni Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani. 

"Saya selalu bertemu dengan Pak Dasco setiap saat, dengan Pak Muzani setiap saat, dengan tokoh-tokoh Gerindra yang lain setiap saat," ujarnya.

Ketua Badan Anggaran DPR RI itu juga mengklaim bahwa PDIP dan Partai Gerindra sama sekali tidak membahas soal jatah kursi menteri di kabinet Prabowo mendatang. Penentuan menteri, sambung Said, merupakan hak prerogatif Prabowo. 

"Enggak (bahas kabinet). Itu kan ranahnya di sana di presiden terpilih," tuturnya. 

Lebih lanjut, Said menegaskan rencana pertemuan Megawati dan Prabowo tidak berkaitan dengan upaya membagi-bagikan kekuasaan. Menurut dia, tidak ada pertemuan transaksional di antara keduanya. 

"Itu yang tidak baik bagi kita semua. Kami diminta publik agar partai politik tidak transaksional. Tapi, begitu pemimpin akan bertemu, pertanyaannya langsung 'apakah ini bagian dari bagi-bagi kursi?'," ucapnya. 

Tak sampai di situ, Said juga enggan berkomentar tegas soal peluang bergabungnya PDIP dalam pemerintahan Prabowo. 

"Tidak ada statement apa pun. Yang diinginkan teman-teman PDIP dan kawan-kawan Gerindra adalah pertemuan kedua tokoh bangsa ini. Tidak plus, tidak minus," ucapnya. 

 

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus