Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Saling Klaim Unggul Survei di Pilkada Surabaya

Survei SMRC: elektabilitas Eri Cahyadi-Armuji 48,5 persen, Machfud Arifin-Mujiaman 37,3 persen.

26 November 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Mendekati hari pemungutan suara, persaingan dua calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya semakin ketat.

  • Kedua pasangan calon, Eri Cahyadi-Armuji dan Machfud Arifin-Mujiaman, saling mengklaim keunggulan dalam sejumlah survei.

  • Survei SMRC: elektabilitas Eri Cahyadi-Armuji 48,5 persen, Machfud Arifin-Mujiaman 37,3 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA – Mendekati hari pemungutan suara, persaingan dua calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya semakin ketat. Kedua pasangan calon, Eri Cahyadi-Armuji dan Machfud Arifin-Mujiaman, saling mengklaim keunggulan dalam sejumlah survei.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kubu Eri-Armuji, misalnya. Menurut lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), pasangan nomor urut 1 itu unggul dengan dukungan 48,5 persen. Sedangkan Machfud-Mujiaman mengantongi 37,3 persen dukungan. Adapun responden yang memilih belum tahu atau tidak menjawab sebesar 14,2 persen.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan survei tersebut digelar pada 11-18 November lalu dengan melibatkan 820 responden di Surabaya. Para responden dipilih secara acak lewat metode multistage random sampling dan diwawancara secara tatap muka.
Hasil survei tersebut juga menyebutkan tingkat popularitas Eri dan Machfud hampir sama, yakni masing-masing 81 dan 80 persen. Namun, dari tingkat kedisukaan, Eri unggul. "Dari responden yang tahu keduanya, yang suka Eri 71 persen, Machfud 66 persen. Ini yang menjelaskan mengapa Eri sementara unggul," kata Deni.

Meski begitu, Deni tak menjamin pasangan yang unggul dalam survei tersebut serta-merta memenangi pilkada pada 9 Desember mendatang. Sebab, masih banyak responden yang belum menentukan pilihan.

Deni menyebutkan 54 persen responden sudah menentukan pilihan pada jauh-jauh hari. Sedangkan 42 persen responden baru akan menentukan pilihan beberapa hari sebelum pemungutan suara. "Dukungan warga kepada calon peserta pilkada masih bisa berubah, bergantung pada seberapa efektif dan positif sosialisasi yang dilakukan," kata Deni.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, menuturkan unggulnya Eri-Armuji dalam survei SMRC merupakan hasil kerja mesin partai pendukung. Eri-Armuji maju dalam pilkada lewat sokongan PDI Perjuangan dan Partai Solidaritas Indonesia. "Kami akan terus bergerak memastikan setiap suara datang ke TPS memilih Eri-Armuji," kata Adi.

Kedekatan dengan Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya dua periode, juga menjadi salah satu keunggulan Eri. Pria berusia 43 tahun itu sempat menjadi anak buah Risma. Terakhir, Eri menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya pada 2018-2020.
Menurut Adi, Eri merupakan penerus Risma dalam membangun Surabaya. Buktinya, sejumlah program kerja Eri dan Armuji antara lain melanjutkan kinerja yang sudah dicapai Risma. "Publik sudah tahu membedakan calon cerdas dan calon yang tidak punya narasi," kata Adi.

Sementara itu, rilis hasil survei lembaga Poltracking Indonesia menunjukkan pasangan Machfud-Mujiaman unggul atas Eri-Armuji. Pasangan nomor urut 2 itu unggul 51,7 persen. Sedangkan Eri-Armuji meraih hasil 34,1 persen.

Manajer Riset Poltracking Indonesia Masduri mengatakan survei kali ini melibatkan 1.200 responden yang digelar pada 19-23 Oktober lalu. Para responden dipilih secara acak dari 31 kecamatan di Surabaya dengan metode wawancara tatap muka. "Tingkat popularitas calon tunggal sebagai berikut. Untuk wali kota, Machfud Arifin 83,4 persen dan Eri Cahyadi 59,4 persen. Sedangkan untuk wakil wali kota, Mujiaman 60,2 persen dan Armuji 59,6 persen," kata Masduri.

Meski begitu, Masduri mengatakan hasil tersebut bisa berubah saat pemungutan suara. Sebab, dalam survei tersebut, jumlah responden yang masih merahasiakan pilihannya sebanyak 10,4 persen. Adapun responden yang belum menentukan pilihan sebesar 11,4 persen.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Golkar, Maman Abdurrahman, optimistis Machfud-Mujiaman menang dalam pilkada Surabaya. Menurut Maman, hasil survei menjadi gambaran kinerja Golkar dan partai pengusung lain, seperti Partai Kebangkitan Bangsa, Gerindra, Partai Keadilan Sosial, Demokrat, NasDem, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan, dalam masa kampanye.

Meski demikian, Maman menyebutkan survei hanyalah alat ukur dan instrumen evaluasi. Walhasil, tim pemenangan masih harus bekerja lebih keras lagi mensosialisasi Machfud-Mujiaman kepada warga Surabaya.

Menjelang berakhirnya masa kampanye, kata Maman, Golkar dan partai pendukung lain akan semakin giat turun gunung. Dia juga mengkritik kubu Eri-Armuji yang terlalu mengandalkan Wali Kota Surabaya saat ini, Tri Rismaharini, dalam meraih simpati warga. "Eri selalu menggunakan bayang-bayang Risma. Tapi masyarakat Surabaya cerdas memilih pemimpin terbaik ke depannya," kata Maman ketika dihubungi Tempo, kemarin.

Menurut Maman, Eri tak bisa menjamin bahwa Surabaya bakal berjaya seperti saat dipimpin Risma. "Ibarat pepatah, lain lubuk lain ilalang. Masyarakat Surabaya akan memilih pilihan yang terbaik," ujar Maman.

INDRA WIJAYA | ANT 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus