Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Difabel

SAPDA Rilis Buku Panduan Membuat Konten Terakses Difabel

Buku Panduan Produksi Media Aksesibel bagi Penyandang Disabilitas ini bisa menjadi acuan pembuat konten supaya informasi sampai kepada difabel.

7 Agustus 2021 | 07.46 WIB

Ilustrasi membaca koran. Huffingtonpost.com
Perbesar
Ilustrasi membaca koran. Huffingtonpost.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi penyandang disabilitas Sentra Advokasi Perempuan Difabel dan Anak atau SAPDA meluncurkan buku panduan bagi pembuat konten agar informasi yang mereka sampaikan dapat diterima dengan baik oleh penyandang disabilitas. Seperti diketahui, setiap ragam disabilitas punya cara berbeda dalam mengakses informasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Direktur SAPDA Nurul Saadah Andriani mengatakan, buku berjudul "Panduan Produksi Media Aksesibel bagi Penyandang Disabilitas" ini bisa menjadi acuan pembuat konten, yakni media massa, pemerintah, dan swasta. "Kami ingin memastikan semua media dapat terakses dengan mudah oleh penyandang disabilitas sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami," kata Nurul dalam keterangan tertulis saat peluncuran buku, Kamis 29 Juli 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nurul menjelaskan, buku panduan tersebut merupakan bagian dari proyek ACTION atau Warga Aktif Membangun Solidaritas dan Ketahanan dalam Menghadapi Covid-19 atau Active Citizens Building Solidarity and Resilience in Response to Covid-19. Buku tersebut berisi langkah-langkah dalam memproduksi materi media yang terakses, seperti video, infografis, poster, dokumen, dan presentasi, bagi kelompok orang dengan gangguan pendengaran, penglihatan, dan intelektual.

Menurut Nurul, selama ini pegiat dan produsen media menghadapi tantangan bagaimana cara menyampaikan informasi yang tepat kepada penyandang disabilitas. "Keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan membuat mereka sulit menyesuaikan dengan cara penyampaian yang sesuai dengan kebutuhan khusus penyandang disabilitas yang beragam," katanya.

Kesadaran para pegiat dan produsen media, Nurul melanjutkan, juga masih kurang terhadap keberadaan dan kebutuhan informasi untuk penyandang disabilitas. Manajer Program ACTION-CISDI, Citra Kusuma mengatakan, dengan tersedianya media terakses untuk seluruh masyarakat, termasuk kelompok rentan dan penyandang disabilitas, maka mereka akan tahu apa yang harus dilakukan untuk melindungi diri dan keluarganya.

Baca juga:
Teknik Dasar Membuat Konten yang Terakses bagi Penyandang Disabilitas

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus