Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Sejarah Komando Pasukan Khusus, Apa Pangkat Danjen Kopassus?

Begini sejarah berdirinya Komandan Pasukan Khusus (Kopassus) sejak 1952. Seorang Danjen Kopassua berpangkat apa?

3 April 2022 | 07.07 WIB

Mantan Danjen Kpassus Mayjen (TNI) Madsuni (kanan) bersama Danjen Kopassus yang baru Mayjen TNI Eko Margiyono (kiri) usai Upacara penyerahan satuan Korps Pasukan Khusus (kopassus) di markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, 23 Maret 2018. Tempo/Fakhri Hermansyah
Perbesar
Mantan Danjen Kpassus Mayjen (TNI) Madsuni (kanan) bersama Danjen Kopassus yang baru Mayjen TNI Eko Margiyono (kiri) usai Upacara penyerahan satuan Korps Pasukan Khusus (kopassus) di markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, 23 Maret 2018. Tempo/Fakhri Hermansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mayor Jenderal Iwan Setiawan ditunjuk menjadi Danjen Kopassus TNI menggantikan Mayor Jenderal Widi Prasetijono yang sekarang menjabat sebagai Pangdam IV/Diponegoro, Jawa Tengah. Penggantian tersebut tertuang dalam SK Nomor Kep/271/III2022 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI tertanggal 25 Maret 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dalam empat bulan terakhir, terjadi pergantian 3 kali Danjen Kopassus. Bahkan Mayjen Widi Prasetijono menggantikan Mayjen Teguh Muji Angkasa sebagai Danjen Kopassus selama 53 hari, pada 21 Januari hingga 25 Maret 2022. 

Sejarah Kopassus

Melansir dari kanal kopassus.mil.id, pada Juli 1950 terjadi pemberontakan di Maluku oleh RMS (Republik Maluku Selatan). Pimpinan perang RI saat itu dipimpin oleh Kolonel A.E. Kawilarang, sementara Letkol Slamet Riyadi sebagai komandan operasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, dalam beberapa pertempuran, musuh kecil masih mampu menggagalkan serangan TNI yang kekuatannya jauh lebih besar. Hal itu karena taktik dan pengalaman tempur yang cukup baik didukung kemampuan tembak tepat sasaran dan gerakan perorangan yang diterapkan oleh musuh.

Kondisi tersebut akhirnya membuat Letkol Slamet Riyadi untuk mempelipori pembentukan satuan pemukul. Setelah Letkol Slamet Riyadi wafat, gagasan itu dilanjutkan oleh Kolonel A.E Kawilarang.

Melalui instruksi Panglima Tentara dan Teritorium III No.55/Intr/PDS/52 tanggal 16 April 1952 terbentuklah Kesatuan Komando Teritorium III. Kesatuan komando ini menjadi cikal bakal terbentuknya Korps Baret Merah.

Pada prosesnya, satuan ini mengalami perubahan nama. Di antaranya Kesatuan Komando Angkatan Darat (KKAD) pada tahun 1953, Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) pada tahun 1952, Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) pada ttahun 1955, Pusat Pasukan Khusus TNI AD (PUSPASUS TNI AD), berikutnya pada tahun 1971 berganti menjadi Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha), dan yang terakhir satuan ini berganti nama menjadi Komando Pasukan Khusus atau KOPASSUS mulai tahun 1985 sampai sekarang.

Komandan Pasukan Khusus (Kopassus) dipimpin oleh seorang Komandan Jenderal atau Danjen yang berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) TNI. Sejak tahun 1952 hingga sekarang, pemimpin Kopassus sudah berganti sebanyak 35 kali.

RISMA DAMAYANTI 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus