Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Nusa

Sekda Jabar Sambut Baik Pengembangan BRT di Lima Wilayah

Bus Rapid Transit (BRT) akan menghubungkan Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.

2 Maret 2021 | 17.57 WIB

Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja dalam acara Penandatanganan Kesepatakan Bersama Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan atau Bus Rapid Transit (BRT)  di Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung di Kota Bandung, Selasa (2/3/2021). (Foto: Yana/Humas Jabar)
Perbesar
Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja dalam acara Penandatanganan Kesepatakan Bersama Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan atau Bus Rapid Transit (BRT) di Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung di Kota Bandung, Selasa (2/3/2021). (Foto: Yana/Humas Jabar)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO JABAR - Pemerintah berkomitmen mengurai kemacetan dan mengurangi polusi. Di antaranya terus mengupayakan kehadiran angkutan massal berbasis jalan atau Bus Rapid Transit (BRT) di tengah masyarakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Keseriusan tersebut tampak dari Penandatanganan Kesepatakan Bersama BRT di Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung, di Hotel Coutyard Marriot, Kota Bandung, Selasa 2 Maret 2021. Hal ini sebagai bukti komitmen yang terjalin antara Pemerintah  Provinsi (Pemprov) Jabar, Kementerian Perhubungan RI, dan lima pemerintah kabupaten/kota di Bandung Raya dalam mengembangkan BRT. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesepakatan bersama ini merupakan langkah yang tepat untuk mendukung pengembangan ekonomi pelayanan dasar melalui pembangunan infrastruktur perkotaan. Dan tentunya, dapat memenuhi kebutuhan angkutan orang di Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung. 

"Pergerakan orang di Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang sangat luar biasa. Ada sekitar 10 juta penduduk yang bermukim di lima daerah itu," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmaja Setiawan berdasarkan rilis resmi tim Humas Jabar. 

Dia menilai, pengembangan dan pengelolaan BRT akan berjalan optimal dengan kesepakatan bersama dan kolaborasi. Dengan begitu,  upaya mengurai kemacetan dan mengurangi polusi akan segera terwujud dengan keberadaan BRT. 

"Dalam pengelolaan yang sifatnya lintas itu betul-betul harus ada kerja sama dengan baik. Tidak hanya masalah transportasi, tetapi juga air bersih, sampah, dan apapun yang terkait Cekungan Bandung pastinya harus dikelola secara bersama," katanya. 

Sementara itu, Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Ahmad Yani mengatakan, setelah penandatangan kesepakatan ini, pihaknya akan membuat persiapan untuk menyusun lini masa dan detail pelaksanaan pembangunan BRT. 

BRT diharapkan selesai pada 2023 dan dapat terintegrasi dengan angkutan yang sudah ada di Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung. "Yang paling penting adalah nanti integrasi dengan moda lain, dengan kereta, kereta cepat, dan lain sebagainya, itu merupakan bagian yang tidak terpisahkan," katanya.

Adapun pengembangan BRT menjadi komitmen pemerintah pusat untuk memperbaiki sistem angkutan umum secara keseluruhan. "Nanti ada LRT segala macam yang sudah disiapkan dan dikembangkan oleh Pemerintah Jawa Barat. Itu juga saya yakin akan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan sistem transportasi secara menyeluruh, khususnya di Cekungan Bandung ini," ujarnya. (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus