Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Seorang Prajurit TNI Tewas Saat Bersihkan Puing Rumah di Lokasi Gempa Cianjur

Sebelumnya, proses pembersihan puing-puing dan material bangunan rusak terdampak gempa Cianjur juga telah memakan korban jiwa.

11 Januari 2023 | 07.29 WIB

Warga berada di halaman tempat darurat hunian sementara korban gempa Cianjur, di Kampung Surupan, Desa Sukawangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin, 9 Januari 2023. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Perbesar
Warga berada di halaman tempat darurat hunian sementara korban gempa Cianjur, di Kampung Surupan, Desa Sukawangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin, 9 Januari 2023. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Cianjur - Seorang prajurit TNI Batalyon 312/Kala Hitam, Prajurit Dua Yakis Kogoya, meninggal akibat tertimpa tembok rumah warga yang rusak terdampak gempa Cianjur di Kampung Jenggung, Cianjur, Jawa Barat, Selasa 10 Januari 2023. Peristiwa berawal saat korban yang tergabung dalam Satuan Tugas Bencana Alam Cianjur itu sedang melakukan pembersihan puing-puing bangunan rumah warga yang rusak terdampak gempa bumi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Komandan Resor Militer 061/Suryakencana, Brigadir Jenderal TNI Rudi Saladin, mengatakan, peristiwa itu terjadi saat korban bersama puluhan prajurit lainnya melakukan proses pembersihan puing-puing bangunan rumah warga yang rusak terdampak gempa bumi Cianjur. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saat tengah melakukan proses pembersihan di salah satu rumah warga yang rusak terdampak gempa bumi Cianjur, korban bersama beberapa rekannya mencoba merobohkan tiang pondasi rumah dan tiba-tiba saja ambruk menimpa korban," kata Rudi kepada wartawan di Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Cianjur, Selasa malam, 10 Januari 2023. 

Disebutkan Rudi, jasad korban langsung dievakuasi dan dibawa kamar jenazah RSUD Sayang Cianjur untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. "Proses evakuasi korban membutuhkan waktu sekitar satu jam, karena terkendala alat. Jasadnya langsung dibawa ke kamar jenazah RSUD Sayang Cianjur," jelasnya. 

Rudi menyebutkan, proses pembersihan puing-puing dan material bangunan rumah warga yang rusak berat terdampak gempa bumi saat ini terkendala minimnya alat berat sehingga sebagian dilakukan dengan cara manual. 

"Jumlah alat berat yang diterjunkan sebanyak 54 unit dan ini jumlahnya masih kurang. Idealnya kita harus menyiapkan 120 unit alat berat untuk mempercepat proses pembersihan puing-puing dan material bangunan yang rusak terdampak gempa bumi Cianjur," ujarnya. 

Rudi menambahkan, jenazah korban langsung dibawa ke Jakarta untuk selanjutnya diterbangkan menggunakan pesawat ke kampung halamannya di Wamena, Papua. 

Sebelumnya, proses pembersihan puing-puing dan material bangunan rusak terdampak gempa bumi Cianjur telah memakan korban jiwa. 

Seorang warga Kampung Gunung Lanjung, Cianjur, Jawa Barat, bernama Udan, 45 tahun, tewas tertimpa dinding tembok saat membersihkan puing-puing dan material rumah terdampak gempa bumi Cianjur, Sabtu 7 Januari 2023 

Informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi saat korban bersama dua orang kerabatnya membereskan puing bangunan milik salah seorang tokoh warga di kampung tersebut. 

Ketika dua kerabatnya beristirahat, korban yang sehari-hari bekerja di rumah tokoh tersebut masih terus merobohkan pondasi bangunan dengan pahat. Tiba-tiba, tembok setinggi 3 meter dan lebar lebih kurang 3,5 meter roboh dan menimpa korban.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus