Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Siapa Ke Mana

Calon pengganti menlu dibicarakan, al: mochtar kusumaatmadja, menkeh rusmin nuryadin, dubes ri di washington ali alatas, dubes ri di jenewa. mochtar juga merupakan menteri luar negeri ad interim. (nas)

14 Januari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MARET makin melldekat. Di luaran setelah munculnya berbagai pernyataan yang mendukung menyusul pernyataan bersama ABRI orang pun makin merasa yakin Presiden dan Wakil Presiden akan terpilih kembali. Maka perhatian orang pun kini lebih tertuju pada hal lain yang masih enak untuk dibuat omongan: bagaimana wajah kabinet baru yang akan tersusun setelah Presiden dan Wakil Presiden dilantik. Ada yang beranggapan akan terjadi perubahan cukup besar, dalam arti masuknya orang baru atau tukar tempat. Tapi yang agaknya pasti, Deplu dan Deppen yang sejak Oktober tahun lalu dijabat oleh Menteri ad intenm (a.i.) akan diisi orang baru. Di Pejambon, Menteri Kehakiman Mochtar Kusumaatmadja sudah menginjak bulan ketiga sebagai Menlu a.i., hingga mendorong dugaan orang dia mungkin akan tampil sebagai Menlu tanpa a.i. Apa iya? Pekan lalu di Pejambon Prof. Mochtar menyatakan bersedia ditempatkan di mana saja, "asal bisa mengabdi untuk negara." Tapi di kalangan pegawai atasan Deplu banyak juga yang berharap bisa punya menteri seorang "diplomat karir". "Errol Flyon, Banyak juga nama yang sudah beredar di 'pasaran' untuk menggantikan kursi Adam Malik itu. Antara lain, yang akhir-akhir ini sering disebut orang, adalah Dubes RI di Washington Rusmin Nuryadin. Rusmin, 48, yang segera akan mengakhiri jabatannya di AS, sebelumnya pernah menjabat sebagai KSAU. Sebelum mengisi pos di Washington, Rusmin - jangkung, ganteng, berkumis dan oleh rekan-rekannya dijuluki "Errol Flyon", bintang film Hollywood almarhum juga pernah menjabat sebagai Dubes RI di Inggeris. Mungkin itu pula sebabnya dia dipandang cukup berpengalaman untuk duduk di pos yang penting itu. Jika itu benar, maka untuk pertama kalinya dalam sejarah RI seorang yang berasal ABRI memegang jabatan Menlu. Dalam tubuh Deplu sendiri saat ini sedang mengalami perobahan. Selain lagi membenahi beberapa pejabatnya yang dituduh terlibat urusan manipulasi, bulan lalu Sekjen Deplu Ashari Danudirdjo telah diangkat untuk melanjutkan kedudukan Rusmin Nuryadin di Washington. Dan B.S. Arifin, orang 'asli' Deplu yang sebelumnya menjabat Dirjen Hubungan Ekonomi, Sosial dan Budaya. kini jadi Sekjen Gusti Roesli Noor yang saat ini masih menjadi Dubes RI untuk Denmark, terpilih sebagai pengganti Arifin. Satu nama lagi yang diperkirakan akan muncul adalah Ali Alatas, 46. kini Dubes RI untuk Jenewa. Ali, yang biasa dipanggil Alex, juga menjadi jurubicara dari kelompok '77 UNCTAD di Jenewa. Oleh beberapa media asing, namanya pernah juga beredar sebagai salah seorang calon Menlu. Tapi akhir-akhir ini Alex kabarnya akan ditarik pulang sebagai Dirjen Politik Deplu. Bagaimana pun, obrolan tentang siapa akan ke mana itu, akhirnya akan kembali kepada Presiden juga. Penentuan personalia kabinet tak syak lagi adalah hak prerogatif Presiden. Tapi perobahan personalia di lingkungan Hankam agaknya akan terjadi sebelum tibanya Maret. Pekan lalu perubahan di Hankam itu sudah dimulai. Letjen Widodo, sudah diputuskan untuk menggantikan Jenderal Makmun Murod sebagai KASAD. Pelantikan KASAD akan berlangsung di Istana Negara 26 Januari mendatang. Sedang jabatan Pangkowilhan II untuk Jawa dan Madura, akan diisi oleh Letjen Wijoyo Suyono, kini masih menjabat Pangkowilhan III. Jabatan Wijoyo akan diteruskan oleh Letjen Leo Lopulisa, kini Pangkostrad. Sebagai Pangkostrad baru adalah Majen Wiyogo bekas Kepala Staf Kostrad yang kini menjabat Gubernur Akabri Udarat. Ada juga pemikiran untuk memisahkan jabatan Menhankam dan Pangab. Menurut sebuah sumber TEMPO, pemisahan itu adalah demi meningkatkan efisiensi dalam Hankam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus