Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saiful Mujani Research and Counsulting (SMRC) menyatakan Ridwan Kamil memiliki potensi terbesar memenangi pemilihan gubernur Jawa Barat 2018 (pigub Jabar 2018). Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan mengatakan tren dukungan terhadap Ridwan Kamil konsisten berada di tingkat teratas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Secara konsisten kami menemukan, mulai dari simulasi top of mind atau simulasi beberapa nama, Ridwan Kamil unggul," kata Djayadi dalam presentasi temuan survei SMRC di Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis, 2 November 2017.
Baca: Ridwan Kamil Mencari Cawagub, Daniel atau Uu Ruzhanul?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari berbagai simulasi pilihan, elektabilitas Ridwan Kamil berada di urutan teratas dengan jumlah dukungan berkisar 16,8 - 64 persen. Dalam pertanyaan top of mind, Wali Kota Bandung ini mendapatkan dukungan terbanyak yakni 16,8 persen.
Figur atau calon gubernur lain memperoleh angka di bawah 10 persen untuk pertanyaan top of mind. Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar memiliki elektabilitas sebesar 3,8 persen, disusul Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dengan 2,2 persen. Nama-nama lain, yakni Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dengan elektabilitas 1,5 persen, Dede Yusuf Macan Effendi 0,9 persen, dan sejumlah nama lain.
Djayadi mengatakan pilgub Jawa Barat krusial sebab provinsi ini menyumbang 18 persen pemilih nasional alias terbesar di Indonesia. Suara di Jawa Barat, kata Dyajadi, akan berpengaruh terhadap perolehan suara nasional dalam pemilu presiden 2019.
Hal ini juga berkaca pada pilpres 2014. Dukungan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan kepada Prabowo Subianto saat itu, lanjut Djayadi, berperan dalam memenangkan Prabowo di Jawa Barat.
Baca juga: Soal Cawagub Ridwan Kamil, CSIS: Posisi Tawar Golkar Tinggi
"Dalam konteks pilpres 2019, calon gubernur mana yang terpilih pada pilkada 2018 dan siapa calon presiden yang ia dukung akan berpeluang memenangkan pilpres di Jawa Barat," kata Djayadi.
Survei ini dilakukan terhadap 820 responden di Jawa Barat pada 27 September hingga 3 Oktober 2017. Metode yang digunakan yakni multi-stage random sampling dengan margin of error 3,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Presentasi Djayadi hari ini juga dihadiri oleh Ketua Dewan Pengurus Wilayah Partai NasDem Jawa Barat Saan Mustopa, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Ace Hasan Syadzily, dan anggota Partai Gerindra sekaligus Ketua Badan Legislatif DPR, Supratman Andi Agtas.