Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Soal Kepulangan Rizieq Shihab, Mahfud Md: Pemerintah Kok Salah Terus?

Menurut Mahfud, video tersebut sudah menegaskan bahwa Rizieq Shihab menolak bantuan pemerintah.

7 November 2020 | 10.28 WIB

Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Mahfud Md bersama delapan anggota Kompolnas lainnya usai menggelar rapat perdana, di Kantor Kemenko Polhukam hari ini, Rabu, 19 Agustus 2020. Foto: Istimewa
Perbesar
Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Mahfud Md bersama delapan anggota Kompolnas lainnya usai menggelar rapat perdana, di Kantor Kemenko Polhukam hari ini, Rabu, 19 Agustus 2020. Foto: Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud Md saling berbalas cuitan dengan Politikus Gerindra Fadli Zon di media sosial Twitter ihwal rencana kepulangan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Fadli menyoal sikap pemerintah yang tidak memberikan bantuan untuk menyelesaikan permasalahan imigrasi Rizieq di Arab Saudi, sehingga sebelumnya tidak bisa pulang ke Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Reynhard di Inggris yang jelas-jelas super kriminal dan memalukan Indonesia diberi bantuan hukum. Habib Rizieq Shihab (HRS) di Saudi Arabia malah dipojokkan pernyataan-pernyataan Menko @mohmahfudmd dan Dubes RI di Saudi. Sungguh tak adil dan ironis," tulis Fadli Zon di akun Twitter-nya @fadlizon. Reynhard Sinaga yang dimaksud Fadli adalah terpidana kasus predator seks di Inggris.

Menanggapi cuitan Fadli, Mahfud Md mengklaim bahwa dirinya sebetulnya sudah mencoba menghubungi kawan-kawan Rizieq untuk membantu jika diperlukan. Tapi, kata Mahfud, dirinya malah dikirimi video sumpah bahwa Rizieq tak mau bantuan pemerintah.

"Coba lihat ini. Bagaimana kalau kita mau membantu tapi ditolak? Kok salah terus?" cuit Mahfud dengan menyertakan video sumpah Rizieq yang berdurasi 18 detik di akun Twitter-nya @mohmahfudmd, kemarin malam.

Dalam video tersebut Rizieq berkata; "Demi Allah saya bersumpah, saya tidak akan meminta bantuan rezim zalim Indonesia, apalagi mengemis kepada rezim zalim Indonesia untuk cabut cekal saya di Saudi Arabia".

Menurut Mahfud, video tersebut sudah menegaskan bahwa Rizieq menolak bantuan pemerintah. "Kalau kami mau bantu, kan harus punya dokumen dan tanda tangan dia. Bagaimana kami mendapatkan itu, sementara selain ada sumpah begitu, dia tak melaporkan masalahnya ke KBRI. Dari mana kami bisa membantu tanpa dokumen?" cuit Mahfud.

Enggan menanggapi lebih lanjut, Fadli Zon meminta pemerintah membantu Rizieq dengan menyambut kedatangan pimpinan FPI itu dengan baik. "Kalau begitu, bantu lah kini dengan narasi welcoming yang hangat sebagai warga negara dan ulama. Kalau bisa ikut jemput," cuit Fadli.

Sebelumnya, Rizieq mengumumkan bahwa dirinya akan tiba di Tanah Air pada Selasa, 10 November 2020. Rizieq mengklaim dirinya tidak lagi tersangkut masalah pelanggaran overstay dengan visa kunjungan dan sudah mendapatkan perpanjangan visa.

Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh membantah bahwa visa Rizieq diperpanjang. Di sistem imigrasi Saudi, ujar Agus, nama Rizieq masih tercatat dalam “Sijil al-Mukhalif” atau daftar catatan pelanggar undang-undang keimigrasian. "Juga tertulis dengan sangat jelas nama MRS masuk dalam “tasjil murahhal” daftar orang dideportasi," ujar Agus saat dihubungi Tempo pada Kamis malam, 5 November 2020.

Rizieq, ujar dia, bisa pulang ke tanah air karena diberi ta’syirat al-khuruj” atau visa untuk keluar. "Ini biasa bagi para WNI yang menjalani proses tarhil atau deportasi," ujar Agus.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus