Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Soal KIB Merapat ke KPP, Ini Kata Waketum PPP:

Waketum PPP Arsul Sani menilai terlalu dini untuk menyimpulkan KIB akan bergabung dengan KPP.

27 Maret 2023 | 12.37 WIB

(Dari kiri) Bendahara Umum Partai NasDem Sahroni, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, bakal calon presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam acara buka bersama di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu, 25 Maret 2023.
Perbesar
(Dari kiri) Bendahara Umum Partai NasDem Sahroni, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, bakal calon presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam acara buka bersama di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu, 25 Maret 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menanggapi soal isu yang menyebut Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB akan bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan atau KPP. Meskipun demikian, dia mengakui bahwa situasi saat ini masih sangat cair sehingga berkurang atau bertambahnya anggota koalisi dianggap sebagai hal yang biasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Isu tersebut berhembus setelah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Wakil Ketua Umum PPP Rusli Effendi hadir dalam acara buka puasa bersama Partai NasDem yang digelar Sabtu kemarin, 25 Maret 2023. Arsul menilai terlalu dini jika kehadiran dua tokoh tersebut dianggap sebagai sinyal KIB merapat ke KPP.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Karenanya tidak perlu kemudian kalau ada partai dari suatu koalisi, kemudian hadir di acara silaturahmi partai dari koalisi lainnya terus ditafsirkan terlalu jauh sebagai sebuah kepastian untuk bergabung," ujarnya saat dihubungi, Senin, 27 Maret 2023.

Menurut Arsul Sani, saat ini paling jelas  perkoalisian masih sangat dinamis sampai nanti masuk jadwal pendaftaran Pilpres.  Menurut Arsul kedatangan PPP dan Golkar di acara bukber bersama Nasdem sebagai bentuk ingin terus membangun silahturahmi untuk kebaikan semua parpol. 

"Semua parpol pada dasarnya bersahabat," ucapnya. 

Arsul juga menambahkan kalau namanya perbedaan koalisi dan juga paslon di Pilpres itu bagian dari keniscayaan demokrasi. 

Tanda-tanda Berkoalisi tidak bisa disimpulkan dari mengikuti agenda koalisi lain

Menurut Arsul dengan kondisi koalisi yang masih cair ini memang kemungkinan komposisinya bisa berubah, namun ia menolak kalau kesimpulan bergabung koalisi baru atau tidak dari kehadiran di agenda koalisi lainnya. 

"Tapi terlalu sederhana kalau kemudian tanda-tanda perubahan sikap atau koalisi parpol itu diukur dari kehadiran di acara bukber atau nanti silaturahmi Idul Fitri," ucapnya. 

Rusli menyatakan mewakili Ketum PPP

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Rusli Effendi memenuhi undangan buka bersama yang digelar Partai NasDem di NasDem Tower. Rusli menyebut dirinya mewakili Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Muhamad Mardiono.

“Saya mewakili Pak Mardiono tentu hadir silaturahim karena kan semua partai kan sahabat,” kata Rusli di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Sabtu, 25 Maret 2023.

Adapun PPP bermitra dengan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) dalam Koalisi Indonesia Bersatu. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto juga menghadiri acara buka bersama itu.

Saat ditanya ihwal upaya KIB ditarik ke Koalisi Perubahan, Rusli mengaku hanya mendapatkan kode senyuman. 

“Yang ada baru senyum-senyum. Baru senyum-senyum (kodenya),” kata dia.

Di sisi lain, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyambut hangat kehadirannya. Kendati masing-masing partai sudah punya koalisi, namun Airlangga merasa tidak ada sekat saat menyambangi NasDem.

“Kami tidak merasa ada sekat walaupun partainya sudah berbeda, tetapi persahabatan terus jalan. Apalagi di bulan Ramadan ini,” kata Airlangga.

Saat ditanya ihwal peluang KIB bergabung dengan Koalisi Perubahan, Airlangga Hartarto hanya mengatakan bahwa koalisi besar pasti menguntungkan Indonesia.

“Jadi kita tunggu tanggal mainnya,” kata dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus