Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai NasDem Teuku Taufiqulhadi mengatakan pihaknya akan mendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi sampai periode kedua selesai kendati PKS mencuatkan isu pemakzulan. "Itu sikap NasDem terhadap persoalan tersebut," kata Taufiq kepada Tempo, Sabtu, 4 November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Taufiq mengatakan belum yakin dugaan cawe-cawe Jokowi dalam Pilpres 2024 cukup menjadi alasan pemakzulan. Dia mengatakan akan mencari tahu hal itu ke ahli hukum tata negara. "Tapi saya tahu kalau seorang Presiden dimakzulkan, ada syarat dan ketentuannya," kata Taufiq.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemakzulan, menurut Taufiq, bisa diusulkan ketika Presiden melanggar pidana berat, mengkhianati negara, atau tidak bisa menjalankan tugas secara permanen. "Itu bisa dimakzulkan. Kalau di luar itu saya tidak tahu bisa dimakzulkan atau tidak," kata Taufiq.
Kendati begitu, Taufiq mengatakan Presiden tak seyogianya campur tangan dalam urusan partai. Cawe-cawe, menurut dia, adalah permasalahan politik yang tak seharusnya terjadi. "Itu menurut saya tidak bagus dan melanggar etika politik. Itu sikap saya personal," kata Taufiq
NasDem, kata Taufiq, merupakan rekan satu koalisi dengan PKS dalam mendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. "Kalau urusan di luar itu tentu tidak pernah dibicarakan, apalagi dengan tadi (penakzulan). Tidak menjadi isu yang dilaksanakan bersama," kata Taufiq.
Sebelumnya, Politikus PKS, Mardani Ali Sera, membuka opsi pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi jika dugaan cawe-cawe atau campur tangan dalam Pilpres 2024 terbukti. "Kalau jadi dan faktanya verified, pemakzulan bisa menjadi salah satu opsi," kata Mardani saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 31 Oktober 2023.
Pilihan Editor: Menlu Retno marsudi Sebut Masih Ada 6 TNI di Palestina