Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Arzeti Bilbina Setyawan, 50 tahun, semringah karena ia dipastikan terpilih kembali menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode mendatang. Calon legislator dari Partai Kebangkitan Bangsa itu memperoleh suara cukup signifikan berdasarkan hasil rekapitulasi suara di Komisi Pemilihan Umum Surabaya dan Sidoarjo—kedua wilayah ini masuk daerah pemilihan Jawa Timur I—pada Pemilu 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perempuan yang dulu berprofesi sebagai peragawati ini akan kembali menjadi penghuni Senayan untuk ketiga kalinya. Ia mengatakan pertarungan di daerah pemilihan Jawa Timur sangat sengit di antara semua calon legislator. Dinamika pertarungan di antara caleg juga dipengaruhi situasi pemilihan presiden.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tidak ada sesuatu yang mudah untuk pemilu kali ini, baik inkumben maupun bukan. Dinamika politik sangat seksi karena efek pilpres,” kata Arzeti, Ahad, 10 Maret 2024.
Ia menceritakan beberapa jurus dirinya bisa meraih simpati pemilih. Arzeti memiliki tim pendukung yang disebut Sakdulur Bunda Arzeti. Tim pendukung itu bergerak hingga tingkat desa dan kelurahan untuk mengkampanyekan program Arzeti.
Perempuan berdarah Minang ini mengatakan ia dan tim pendukungnya kerap turun ke lapangan selama masa kampanye. Ia mengakui ada beberapa strategi pendekatan ke pemilih yang dilakukan pada pemilu ini yang berbeda dengan pemilu terdahulu. “Sekarang kami lebih cair di lapangan,” kata ibu tiga anak itu.
Alokasi kursi DPR untuk daerah pemilihan Jawa Timur I sebanyak 10. Sesuai dengan hasil pleno rekapitulasi suara di tingkat KPU Surabaya dan Sidoarjo, PKB berada di posisi ketiga perolehan suara nasional. Posisi teratas ditempati Partai Gerindra dan PDI Perjuangan. Kedua partai politik ini diprediksi mendapat masing-masing dua kursi DPR.
Nama-nama lain yang berpeluang lolos ke Senayan di dapil ini antara lain Bambang Haryo Soekartono dan Dhani Ahmad Prasetyo dari Partai Gerindra serta Puti Guntur Soekarno dan Indah Kurnia dari PDI Perjuangan. Selanjutnya, Arizal Tom Liwafa dari Partai Amanat Nasional, Adies Kadir dari Partai Golkar, Lita Machfud Arifin dari NasDem, serta Luci Kurniasari dari Partai Demokrat.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri kedua) dan anggota Partai Gerindra Ahmad Dhani (kanan ketiga) dalam pengumuman kader baru Partai Gerindra di Jakarta, 27 April 2023. TEMPO/Magang/M Fahrur Rozi
Rapat pleno rekapitulasi suara tingkat KPU provinsi untuk daerah pemilihan Jawa Timur I masih berlangsung hingga Ahad malam, pukul 22.00 WIB. Rapat beberapa kali dihentikan karena peserta pleno mencermati kembali formulir model D-hasil—formulir rekapitulasi suara di tingkat kecamatan.
Sesuai dengan jadwal, rapat pleno KPU provinsi di seluruh Indonesia berakhir pada Ahad, kemarin. Sejumlah provinsi sudah menuntaskan proses rekapitulasi, di antaranya Jawa Tengah, Bali, Sumatera Utara, dan Sulawesi Barat. Sebagian besar KPU provinsi lainnya masih berkutat menuntaskan proses rekapitulasi.
Hasil rekapitulasi tersebut menunjukkan sejumlah nama calon legislator sudah hampir pasti lolos ke Senayan. Calon legislator Demokrat, Lucy Kurniasari, juga hampir pasti lolos di dapil Jawa Timur 1. Caleg inkumben ini mengatakan, jauh sebelum pemilu, ia sudah berusaha merawat konstituennya di Surabaya dan Sidoarjo. Lucy menemui konstituennya hingga enam kali dalam satu tahun.
“Baik saat kunjungan dapil maupun di luar kegiatan politik, saya terus blusukan,” kata Lucy, Ahad kemarin.
Ia mengaku mendekati konstituen dengan membawa program di bidang kesehatan dan ketenagakerjaan. Lucy juga sesungguhnya menghabiskan sejumlah logistik selama masa kampanye, khususnya untuk pembuatan alat peraga kampanye. Misalnya baliho, spanduk, stiker, dan kalender. Dia juga memberi bantuan traktor tangan dan pompa air kepada petani.
Lucy mengaku mengkombinasikan kampanye darat dan udara untuk mendekati pemilih. “Serangan udara lebih banyak untuk meningkatkan popularitas. Sedangkan serangan darat untuk menambah elektabilitas,” kata Wakil Wali Kota Surabaya periode 2015-2020 ini.
Baca Juga:
Di daerah pemilihan Sumatera Utara, calon legislator PDI Perjuangan, Sofyan Tan, hampir pasti lolos ke Senayan. Caleg inkumben ini meraih suara tertinggi di daerah pemilih tersebut sesuai dengan rapat pleno KPU provinsi, yaitu sebanyak 279.318 suara. Sofyan mengalahkan perolehan suara koleganya di PDI Perjuangan, Yasona Hamonangan Laoly. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia itu juga diprediksi lolos ke Senayan.
Sofyan mengatakan perolehan suaranya kali ini merupakan potret perjalanan karier politiknya selama puluhan tahun. “Saya bisa menang, mungkin, karena ketekunan saya selama lima tahun bertemu dengan rakyat, pemilih saya,” katanya.
Ia mengaku pemilihan calon anggota legislatif kali ini sudah berada di luar nalar. Sebab, politik uang makin terang benderang terjadi di lapangan.
Sofyan mengaku, jauh sebelum masa kampanye, dia sudah kerap menemui konstituen di lapangan. Pertemuan yang sering itu menjadi salah satu faktor sehingga masyarakat tetap mengingatnya, meski banyak caleg baru yang lebih populer. “Tim pemenangan kami juga bergerak di lapangan,” katanya.
Pekerja memeriksa surat suara saat pelipatan di gudang logistik KPU Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, 9 Januari 2024. ANTARA/Jojon
Di Sulawesi Tenggara, enam calon legislator dipastikan meraih enam jatah kursi DPR di dapil tersebut. Mereka adalah Jaelani dari PKB, Bhatra dari Partai Gerindra, Ridwan Bae dari Partai Golkar, Tina Nur Alam dari Partai NasDem, Ahmad Safei dari PDI Perjuangan, dan Rusda Mahmud dari Partai Demokrat. Jaelani tercatat meraih suara tertinggi di dapil ini, yaitu 116.426 suara. Kecuali Jaelani dan Ahmad Safei, empat orang lainnya merupakan calon legislator inkumben.
Ridwan Bae mengatakan pemilu legislatif kali ini berbeda dengan Pemilu 2019. Ia menilai pemilu legislatif kali ini relatif brutal dalam urusan mendekati pemilih di lapangan.
Meski begitu, anggota DPR dua periode itu memiliki strategi khusus sehingga terpilih kembali. Ia juga yakin masyarakat sudah cukup mengenalnya karena kerap menemui konstituen selama dua periode menjadi anggota Dewan. “Saya sudah senior. Jadi, saya yakin masyarakat mengenal saya,” kata Ridwan.
HANA SEPTIANA (SURABAYA) | MEI LEANDHA (MEDAN) | ROSNIAWANTI FIKRY (KENDARI)
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo