Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga, Sudirman Said mengunjungi Sandiaga Uno di rumahnya di Jalan Pulombangkeng Nomor 5, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Ahad malam, 21 April 2019. Dia datang bersama koordinator juru bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak.
Baca: Seloroh Sandiaga Uno soal Sakit Cegukan: Katanya Mau Tinggi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain Dahnil dan Sudirman, datang pula pengacara perusahaan Sandiaga, Rikrik Rizkiyana. Ketiganya tiba berbarengan pada pukul 19.00 WIB. Sudirman dan Rikrik langsung memasuki rumah berpagar hitam itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepada wartawan yang berkumpul di depan rumah Sandiaga, Dahnil mengatakan mereka datang untuk melaporkan perkembangan perhitungan C1 yang dilakukan tim dan relawan. "Kami coba update perkembangan C1 yang sudah dikumpulkan para relawan kepada Bang Sandi," kata Dahnil.
Dahnil mengatakan bahwa Prabowo dan Sandiaga saat ini masih memantau perkembangan perhitungan C1 hasil pemilihan presiden 2019. Dahnil mengklaim perhitungan tim mereka sudah mencapai 45 persen.
Mereka berada di dalam rumah mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu sekitar dua jam dua puluh menit. Seusai pertemuan, Sudirman menyampaikan bahwa dirinya baru saja melaporkan temuan dugaan kecurangan dalam pemilihan presiden 2019.
"Tadi kami lebih membahas perkembangan terakhir terutama yang berkaitan dengan kegentingan dari sisi banyaknya pelanggaran-pelanggaran," kata Sudirman di depan rumah Sandiaga.
Sudirman mengatakan kritik terhadap penyelenggaraan Pemilu 2019 banyak dilontarkan sejumlah tokoh independen, salah satunya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Selain itu, kata Sudirman, kubunya juga prihatin dengan banyaknya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal.
"Prof Mahfud mengatakan kritik terhadap KPU, kita menyaksikan di mana-mana ada pelanggaran, kita juga prihatin belasan petugas wafat. Jadi makin bisa disimpulkan bahwa memang ada gejala pelanggaran bersifat terstruktur, masif, dan sistemik," kata mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini.
Sudirman mengimbuhkan, Sandiaga memberikan arahan agar pemantauan terhadap dokumen C1 terus dilakukan. Kubunya juga akan terus memperbarui tabulasi temuan dugaan kecurangan untuk dilaporkan kepada Badan Pengawas Pemilihan Umum. Sebelumnya, kubu Prabowo juga telah melaporkan 1.200 temuan dugaan kecurangan kepada Bawaslu.
Baca juga: Kubu Jokowi: Prabowo - Sandiaga Mengaku Menang sebagai Manuver
Sudirman berujar, Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga ingin memastikan bahwa proses pemilu berjalan dengan baik dan hasilnya bisa dipercaya. "Sangat prihatin kalau hajatan bernilai 25 triliun ini menjadi pemilu yang tidak dipercaya hasilnya oleh masyarakat," ucapnya.