Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei Etos Institute menunjukkan ada 10 nama dari 132 anggota Dewan Perwakilan Daerah atau anggota DPD yang layak dipilih kembali dalam pemilu 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dari 132 anggota DPD yang menjabat, Akhmad Muqowam mendapatkan persentase tertinggi," kata Direktur Etos Institute Iskandarsyah di Cafe Up2You, Jakarta, Sabtu, 15 September 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Iskandarsyah mengatakan sebanyak 13 persen responden akan memilih kembali Akhmad Muqowam, senator dari daerah pemilihan Jawa Tengah. Disusul Nono Sampono dari dapil Maluku dipilih sebanyak 12 persen, Abdul Gaffar Usman dari dapil Riau 12 persen dan Fahira Idris dari dapil DKI Jakarta 11 persen.
Selanjutnya, Aceng Hulik Munawar Fikri dari dapil Jawa Barat 11 persen, Arya Wedakarna dari dapil Bali 10 persen, Emilia Contessa dari dapil Jawa Timur 9 persen, Mohammad Saleh dari dapil Bengkulu 8 persen, Andi Surya dari dapil Lampung 7 persen, dan Mervin Sadipun Komben dari dapil Papua Barat 6 persen.
Iskandarsyah mengatakan sejumlah alasan responden memilih anggota DPD yang masih menjabat dan layak dipilih kembali, di antaranya 25 persen karena mampu bekerja, 21 persen karena aspiratif dan dekat dengan rakyat serta 17 persen berani menyatakan pendapat.
Alasan lainnya, 14 persen karena suka pada penampilan, 8 persen karena kerap muncul di media massa, 7 persen berpengalaman, dan 8 persen karena faktor lain.
Dilihat dari hasil survei, Ketua DPD Oesman Sapta Odang tidak masuk ke dalam 10 besar nama anggota DPD yang layak dipilih kembali. Iskandarsyah mengatakan bahwa jumlah responden yang memilih OSO tidak memenuhi untuk masuk dalam 10 besar.
Dalam temuan survei, Iskandarsyah menuturkan bahwa responden memilih anggota DPR yang tidak mencalonkan diri di dapil responden bukan sebuah keharusan. Sebab, kata dia, hasil survei digunakan untuk mengukur tingkat popularitas, acceptabilitas dan elektabilitas anggota DPD.
"Hasil ini berguna sebagai referensi bagi masyarakat pemilih di daerah pemilihan masing-masing anggota DPD yang dianggap layak dipilih kembali," kata Iskandarsyah.
Survei ini dilakukan pada 15 Juli-10 Agustus 2018 dengan melibatkan 1.000 responden berusia 17 tahun atau lebih. Etos Institute menggunakan metode multistage random sampling dalam pemilihan sampel dan memperkirakan margin of error sebesar lebih kurang 3 persen, dengan tingkat kepercayaan 90 persen.