Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bandung - Hasil survei Indonesia Strategic Institute (Instrat) menunjukan elektabilitas pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi unggul jauh dibanding calon lainnya dalam Pilgub Jawa Barat 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Per hari ini berdasarkan data, elektabilitas Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi di posisi 40,5 persen," kata dewan pakar sekaligus analis Instrat, Sidrotul Naim, dalam rilis hasil survei di Bandung, Rabu, 9 Mei 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sementara itu, elektabilitas Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum 29 persen, Sudrajat-Ahmad Syaikhu 7,7 persen, dan Tb Hasanuddin-Anton Charliyan 4,7 persen.
Sidrotul mengatakan, survei yang dilaksanakan 3-8 Mei 2018 ini merupakan survei kedua lembaganya terhitung sejak KPU Jawa Barat menetapkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Survei Instrat sebelummya pada 27-30 Januari 2018 mendapati elektabilitas Ridwan-Uu 25,6 persen, unggul tipis dengan pasangan Deddy-Dedi 24,1 persen. Sementara Sudrajat-Syaikhu 2,1 persen dan Hasanuddin-Anton 1,9 persen.
Menurut Sidrotul, elektbilitas pasangan Deddy-Dedi melesat karena berhasil menggaet sebagian besar pemilih yang belum menetukan pilihannya, atau undecided voters.
“Di akhir Januari 2018 kami melakukan survei saat itu yang belum memutuskan pilihannya 45 persen. Saat itu Kang Emil (Ridwan Kamil) memimpin dengan 25 persen, Demiz (Deddy Mizwar) 24 persen,” kata dia. Pada survei di awal Mei 2018 ini, pemilih yang belum menentukan pilihannya tersisa 17,8 persen.
Sidrotul mengatakan, survei pertama Instrat di akhir Januari 2018 itu digelar tak lama setelah debat publik pertama yang diselenggarakan KPU Jawa Barat. “Berdasarkan analisa setelah debat pertama, Kang Emil dan Uu Ruzhanul Ulum unggul. Ini artinya ada sesuatu yang lain di luar faktor debat, dimana keuntungan di ambil oleh Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi,” kata dia.
Sidrotul mengatakan biaya survei berasal dari dana Instrat dan hasil survei ditampilkan apa adannya. Survei dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan melibatkan 1.800 responden dengan teknik wawancara tatap muka pada 3-6 Mei 2018. Responden tersebar proporsional pada 27 kabuapten/kota di Jawa Barat meliputi 225 kecamatan. Margin of error survei +/-2,31 persen.