Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Syamsi Dhuha Foundation memberikan beasiswa senilai Rp 150 juta lebih ke puluhan mahasiswa dan pelajar difabel. Ketua yayasan, Dian Syarief yang juga penyandang lupus dan low vision mengatakan, beasiswa disalurkan kepada 24 mahasiswa dan pelajar umum, serta 13 mahasiswa serta murid sekolah disabilitas netra dan autoimun. “Mereka diseleksi berdasarkan prestasi akademik dan kebutuhan dukungan finansial untuk kelancaran studi,” ujarnya Jumat, 18 Agustus 2023.
Beasiswa untuk Disabilitas Netra dan Autoimun
Penerima beasiswa umum yaitu 14 orang mahasiswa dan mahasiswi Institut Teknologi Bandung dari berbagai program studi angkatan 2020 dan 2021, dan seorang mahasiswi Telkom University. Kemudian sembilan orang pelajar dari beberapa Sekolah Menengah Atas Negeri di Bandung, dan seorang siswa dari Tangerang Selatan. Sementara 13 penerima beasiswa dari kalangan difabel dan autoimun, merupakan mahasiswi dan siswa SLB, SMA dan Madrasah Aliyah di Bandung, Ciamis, Padang, juga Batu di Jawa Timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beasiswa itu diberikan untuk bantuan biaya hidup setiap bulan. Mahasiswa mendapatkan Rp 500 ribu, SMA sebesar Rp 250 ribu, SMP Rp 200 ribu, dan siswa SD Rp 150 ribu. Menurut Dian, pemberian beasiswa itu dikaitkan dengan momentum Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Lembaga nirlaba itu sejak 2012 telah menyalurkan dana sebesar Rp 1,7 miliar. Penerimanya yaitu 154 mahasiswa dan 104 orang pelajar dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“SDF ingin terus berkontribusi tuk isi kemerdekaandengan bergerak di bidang pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi,” katanya.
Pelajar Dapat Pelatihan Coding
Penyerahan beasiswa akan dilakukan Sabtu, 19 Agustus 2023 di kantor yayasan. Setelah itu acara akan dilanjutkan dengan perbincangan bersama Andi Taufan Garuda Putra, pendiri dan CEO Amartha. Profesional muda itu menggagas teknologi keuangan mikro yang menghubungkan usaha mikro pedesaan oleh para perempuan desa dengan akses permodalan terjangkau.
Selain itu menurut Dian, SDF berkolaborasi dengan Educourse.id, untuk membekali pelajar SD hingga SMA dengan pelatihan coding berbasis STEM atau sains, teknologi, teknik, dan matematika,termasuk bagi difabel netra. Tujuannya agar mereka pun dapat melahirkan karya yang inovatif dan tidak kalah bersaing di era digital saat ini.
Manajer SDF, Laila Panchasari mengatakan, yayasan berupaya memfasilitasi anggota, relawan, dan umum terkait pekerjaan dan bisnis. Tujuannya untuk membuka peluang bagi mereka yang ingin produktif dan punya sumber keuangan mandiri. Misalnya lewat webinar bertajuk How to Find and Win Remote Jobs serta How to Start Small Business.