Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mengumumkan daftar nama tim pemenangan.
Dipilihnya Syaugi disebut untuk mengantisipasi sengketa di antara partai politik di Koalisi Perubahan.
Pengamat menilai itu sebagai upaya memecah kebuntuan di Koalisi Perubahan.
JAKARTA – Koalisi Perubahan mengumumkan daftar nama tim pemenangan sekitar satu jam sebelum pengundian nomor urut calon presiden dan wakil presiden di Komisi Pemilihan Umum pada Senin,13 November lalu. Tim yang dinamai Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar ini menunjuk purnawirawan militer dari Angkatan Udara, Muhammad Syaugi Alaydrus, sebagai pemimpin dengan sebutan Kapten Timnas Amin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Calon presiden Anies Baswedan berharap Timnas Amin yang baru diresmikan itu bisa langsung bekerja menjangkau dan menyiapkan kampanye. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga berharap upaya mencari dukungan untuk pasangan Anies-Imin akan menjadi kerja semesta. "Jangkau semua, rangkul semua, jadikan ikhtiar menghadirkan perubahan untuk Indonesia lebih adil," ujarnya. "Ini menjadi gerakan semesta."
Pasangan calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, bersama Kapten Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Muhammad Syaugi Alaydrus (tengah) memberikan keterangan pers saat deklarasi susunan tim kampanye, di Jalan Diponegoro Nomor 10, Jakarta, 14 November 2023. ANTARA/Galih Pradipta
Calon presiden yang diusung Koalisi Perubahan—terdiri atas Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)—mengatakan penunjukan purnawirawan militer berpangkat akhir marsekal madya itu dilakukan atas pertimbangan bahwa Syaugi memiliki kemampuan dan manajerial kepemimpinan yang baik. Penunjukan Syaugi menjadi kapten diharapkan mampu mengelola sumber daya di partai secara efisien dan efektif untuk memenangi kontestasi elektoral 2024.
Ketua Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Yusuf Muhammad Martak mengatakan dipilihnya Syaugi disebut untuk mengantisipasi sengketa di antara partai politik di Koalisi Perubahan. Menurut dia, Syaugi sama seperti dirinya yang merupakan pihak di luar koalisi. "Jadi bisa dipastikan bahwa Syaugi adalah figur yang netral," kata Yusuf pada Rabu, 15 November 2023.
Sikap netral yang dimiliki Syaugi, kata Yusuf, menjadi pertimbangan Koalisi Perubahan menunjuknya sebagai Kapten Timnas Amin. "Beliau tegas, mantan anggota militer, pasti teratur kemampuan manajerialnya," ujarnya. Menurut dia, pertimbangan lain yang makin memantapkan Koalisi menunjuk mantan Kepala Badan SAR Nasional itu adalah Syaugi dinilai kenyang pengalaman. "Jadi apa yang mau diragukan?"
Adapun Yusuf didapuk menjadi co-kapten atau ketua harian di tim pemenangan kubu Anies-Muhaimin beserta 11 co-kapten, sekretaris jenderal, bendahara, dan tim hukum nasional. Dalam perekrutannya, Yusuf bercerita, Anies-lah langsung yang memintanya menjadi bagian dari tim pemenangan. "Saya akan membantu seperti saat Anies memenangi pemilihan Gubernur Jakarta pada 2017," ujarnya. "Jadi bukan dipilih karena kedekatan saja, tapi juga lantaran ada kepercayaan."
Syaugi bakal dibantu sejumlah orang, seperti ketua tim kecil kubu Anies, Sudirman Said; mantan Menteri Perdagangan, Thomas Lembong; Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKS Al Muzzammil Yusuf; politikus PKB, Nihayatul Wafiroh; Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Azrul Tanjung; tokoh Nahdliyin, Nasirul Mahasin; co-founder Tokopedia, Leontinus Alpha Edison; Ketua GNPF Yusuf Muhammad Martak; seniman Ki Anom Suroto; mantan Kepala BNP2TKI, Muhammad Jumhur Hidayat; tokoh nahdliyin, Maksum Faqih; dan politikus NasDem, Suyoto, sebagai co-kapten.
Di posisi sekretaris jenderal, duet Anies-Muhaimin mendapuk Direktur Utama Jakarta Experience Board (JXB) Novita Dewi, pengusaha Gede Widiade sebagai bendahara, serta advokat Ari Yusuf Amir sebagai tim hukum.
Al Muzzammil Yusuf mengatakan dipilihnya Syaugi sebagai kapten tim pemenangan telah didukung ketiga partai di Koalisi Perubahan: NasDem, PKB, dan PKS. "Selama calon presiden dan wakilnya nyaman, partai ikut mendukung," ujar Co-Kapten Timnas Anies-Muhaimin ini. PKS menegaskan, tidak mempersoalkan pemilihan kapten dalam tim ini. "Apalagi Syaugi punya track record yang bagus dalam memimpin."
Al Muzzammil menuturkan, sebelum memilih Syaugi sebagai kapten, tiga petinggi partai beserta Anies dan Muhaimin bermusyawarah menentukan nama yang layak diberikan untuk posisi ini. PKS menyatakan tidak mempersoalkan adanya tudingan pemilihan orang dekat. "Karena kapten tim pemenangan harus orang yang sangat cocok dengan calon presiden serta wakilnya," ujarnya. "Intinya, tidak ada yang berkeberatan dengan struktur timnas ini."
Muhammad Syaugi Alaydrus lulus dari Akademi Militer Angkatan Udara pada 1984. Peraih Adhi Makayasa dan anugerah Bintang Dharma ini berpengalaman sebagai pilot pesawat tempur F-16. Terakhir dia menjabat Kepala Basarnas pada 2017.
Dengan diberi nama seperti komposisi tim sepak bola, Syaugi berjanji bisa langsung bekerja. Hal pertama yang perlu dilakukan, kata Syaugi, adalah memetakan, menjangkau, dan mengajak semua bergabung dalam gerakan perubahan.
Dia mengharapkan dukungan masyarakat untuk memilih perubahan. Perubahan, kata dia, menjadikan Indonesia menjadi lebih baik. "Dalam kesebelasan ini, kami harus bermain fair dan jangan curang. Kami akan melaju sampai (Anies-Muhaimin) jadi presiden dan wakil presiden," ujar Syaugi.
Pemecah Kebuntuan
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai pemilihan mantan anggota militer sebagai pemimpin tim pemenangan pemilihan presiden kali ini menjadi hal menarik. Syaugi, kata Agung, ada kemungkinan memang ditugasi mengelola sumber daya secara efektif dan efisien. "Pergerakannya pasti teratur dan disiplin," ucapnya.
Syaugi, menurut Agung, juga dipilih untuk mengantisipasi perpecahan di antara partai anggota Koalisi Perubahan. Sebab, ada beberapa nama yang juga dinilai potensial untuk didapuk menjadi kapten dalam tim pemenangan kubu Anies-Muhaimin. "Jadi ini langkah yang efektif untuk meredam itu," ujarnya.
Pengalaman Syaugi sebagai pilot pesawat tempur, Agung menyatakan, juga bakal memberikan hal positif bagi kubu Koalisi Perubahan. Dia menilai pengambilan keputusan dalam Koalisi juga pasti lebih cepat dan efektif.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai pemilihan Syaugi sebagai kapten tim pemenangan menjadi upaya pemecah kebuntuan di Koalisi Perubahan. Menurut Ujang, dipilihnya Syaugi merupakan upaya Anies-Muhaimin menunjukkan bahwa koalisinya bersikap egaliter. "Jadi tidak ada yang merasa menjadi partai paling dominan. Komposisinya perwakilan dari partai masuk semua," ujarnya.
ANDI ADAM FATURAHMAN | ANTARA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo