Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Tanpa Wifi, Simak Cara Kopi Tuli Tarik Pengunjung

Jaringan internet gratis menarik pengunjung betah berlama-lama di suatu warung kopi. Tapi Kopi Tuli berhasil menarik pengunjung tanpa menyediakan wifi

25 Februari 2019 | 19.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jaringan internet gratis menarik pengunjung betah berlama-lama di suatu warung kopi. Lantaran inilah banyak cafe yang menyediakan jaringan internet gratis. Namun cara berbeda diterapkan sebuah kedai kopi bernama Kopi Tuli. Cafe yang didirikan dan dijalankan Insan Tuli ini malah tidak menyediakan jaringan internet gratis bagi pengunjungnya.

Baca: Kedai Kopi Khusus Tuli Ini Bisa Raup Untung Rp 100 Juta Sebulan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tujuannya agar pengunjung dapat berkomunikasi dengan para insan Tuli di dalam cafe dan mulai belajar menggunakan bahasa isyarat," ujar salah satu pendiri Kopi Tuli, Putri Santoso dalam presentasi yang dsampaikannya di Auditorium Gedung A, Kementerian Kebudayaan, Sabtu 23 Februari 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lantaran tidak terpapar jaringan internet, pengunjung banyak yang fokus berinteraksi dengan para pengunjung lain, barista maupun pramusaji. Secara alamiah, cara baru dalam berkomunikasi akan terbangun dalam diri pengunjung, disamping meresapi rasa kopi yang disajikan.

Kopi Tuli yang terletak di jalan Krukut Nomor 70, Cinere Limo, Depok ini merupakan rumah kopi yang dirintis tiga sahabat Tuli, Putri Santoso, Trierwinsyah dan Adhika Prakoso dengan modal Rp 100 Juta.

"Pendirian Koptul ini karena keprihatinan kami atas sedikitnya lapangan kerja yang tersedia bagi insan Tuli," ujar Putri dalam slide presentasinya. Padahal, menurut Putri, Insan Tuli dapat melakukan suatu pekerjaan yang baik sama dengan pekerja dari kalangan non disabilitas.

Akhirnya dengan semangat memperkenalkan bahasa isyarat sebagai jembatan berkomunikasi dan memberdayakan sesama insan Tuli, tiga sahabat ini mendirikan Kopi Tuli pada Mei 2018. Di tempat ini pula banyak pengunjung yang dapat berdiskusi mengenai dunia insan Tuli. Meski didirikan dan dijalankan oleh insan Tuli, Kopi Tuli juga dibuka untuk pengunjung non Insan Tuli.

Baca: John McDevitt, DJ Tuli dari Skotlandia

Tidak hanya menyediakan kopi dan belajar bahasa isyarat, Kopi Tuli akan mempersiapkan program pelatihan barista, dan bahkan berencana memperbanyak penggunaan jenis kopi di rumah kopi mereka. Selama ini jenis kopi yang digunakan Kopi Tuli salah satunya Kopi Ciwidey.

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus