Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bentuk media dan informasi saat ini begitu beragam. Hanya saja, tak semua informasi yang tersaji dalam berbagai bentuk dalam dipahami oleh penyandang disabilitas. Musababnya, setiap ragam disabilitas memiliki kebutuhan aksesibilitas yang berbeda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sentra Advokasi Perempuan, Difabel, dan Anak atau SAPDA membuat buku Panduan Media Aksesibel supaya pembuat konten mengetahui bagaimana agar informasi yang mereka sajikan terakses oleh difabel. Buku panduan itu menyebutkan hambatan penglihatan, pendengaran, komunikasi, dan fokus
milik beberapa ragam disabilitas membuat mereka menerima dan mengolah informasi dengan cara yang berbeda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan begitu, aksesibilitas media mutlak dibutuhkan untuk memudahkan penyandang disabilitas dalam menangkap dan memahami informasi dengan benar. Aksesibilitas media, juga memudahkan penyandang disabilitas dalam menyampaikan pemikiran, pengetahuan dan pendapatnya di masyarakat.
Berdasarkan pengalaman SAPDA dalam melakukan advokasi, sebagian besar penyandang disabilitas di perkotaan sangat akrab dengan beberapa media sosial, seperti YouTube, Instagram, dan Facebook. Sementara untuk media komunikasi, hampir seluruh penyandang disabilitas pemakai telepon pintar
dipastikan mempunyai akun aplikasi WhatsApp sebagai aplikasi pesan instan yang utama.
Para penyandang disabilitas juga mampu menggunakan fitur dan kelengkapan yang tersedia di dalam
perangkatnya untuk dapat menikmati keleluasaan akses terhadap media. Berbagai fitur beserta kelengkapan itulah yang umumnya disebut dengan aksesibilitas. Bentuknya bisa berupa perangkat keras, seperti huruf timbul atau Braille, papan ketik timbul, kaca pembesar layar. Ada pula yang berupa perangkat lunak, seperti screen reader atau alat pembaca layar, pembalik warna, pembesar objek, dan teks alternatif.
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan saat memproduksi media infomasi yang terakses bagi difabel:
- Gaya bahasa
- Desain
- Jenis media komunikasi, misalkan cetak, digital, audio, video
- Penerjemahan
- Pengaturan waktu dan ketersediaan informasi
- Detail dan kompleksitas informasi
Beberapa teknik dasar yang bisa dilakukan untuk memenuhi aksesibilitas media antara lain:
- Mempertimbangkan latar belakang
- Pemilihan jenis dan warna ukuran huruf
- Penempatan objek atau gambar
- Penambahan subtitle atau juru bahasa isyarat dalam video
- Menggunakan diksi atau pilihan kata yang populer
- Menyusun kalimat dalam format tunggal dan pendek
- Memilih dan memisahkan konten supaya bisa dipahami secara bertahap
Baca juga:
Ketahui Kriteria Media Sosialisasi Covid-19 yang Terakses Penyandang Disabilitas