Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Ternyata Ini Alasan Sandiaga Uno Beri Posisi Cagub DKI Jakarta 2017 ke Anies Baswedan

Sandiaga mengungkapkan soal pencalonan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI 2017. Apa itu?

31 Januari 2023 | 14.33 WIB

Mantan wagub DKI Sandiaga Uno mengucapkan selamat ulang tahun untuk Gubernur DKI Anies Baswedan di akun twitternya. Twitter.com
Perbesar
Mantan wagub DKI Sandiaga Uno mengucapkan selamat ulang tahun untuk Gubernur DKI Anies Baswedan di akun twitternya. Twitter.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, yang berpasangan dengan Anies Baswedan saat Pemilihan Gubernur atau Pilgub DKI Jakarta 2017 mengungkapkan fakta baru. Sandiaga memberikan posisi Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta 2017 kepada Anies Baswedan, lantaran dia tidak pede alias tidak percaya diri saat itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Padahal awalnya, Sandi ditunjuk sebagai Cagub DKI Jakarta oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto kala itu. Hal itu diungkapkan Sandi dalam podcast Akbar Faizal Uncensored.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Masalah itu sempat dibahas dengan Prabowo. Salah satu yang kita flash back pada malam itu, saya bersikeras membawa Pak Anies sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta. Itu tidak tahu apakah itu keputusan yang tepat atau tidak saat itu,” kata Sandi.

Sandi mengatakan, “Saya tidak pede saat itu. Itu keputusan yang saya ambil dan inilah kenyataannya sekarang.”

Sebagai informasi, Sandi dipanggil Prabowo pada Selasa malam, 10 Januari 2023 soal kabar renggangnya hubungannya dengan Partai Gerindra.

Sandi juga dikabarkan renggang dengan Prabowo setelah santer terdengar dia akan pindah partai ke Partai Persatuan Pembangunan atau PPP.

Namun dalam pertemuan dengan Prabowo itu, ada juga pembicaraan soal Pilgub DKI 2017.

Seperti diketahui pada Pilkada DKI itu, Sandiaga Uno dijadikan calon wakil gubernur dan calon gubernurnya saat itu adalah Anies Baswedan. Pasangan ini didukung Gerindra dan PKS. Pasangan Anies-Sandi akhirnya menang.

Berdasarkan perhitungan KPU DKI Jakarta, pasangan Anies dan Sandiaga resmi menang dengan persentase 57,96 persen suara. Sementara pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat memperoleh 42,04 persen suara.

Selanjutnya soal perjanjian politik dengan Anies...

Perjanjian Politik dengan Anies

Selain mengungkap soal posisi Cagub DKI Jakarta, Sandi juga mengungkapkan perjanjian politik yang pernah dibuat lalu diteken oleh dirinya, Prabowo Subianto, dan Anies.

Salah satu detail penting terkait perjanjian antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan tersebut adalah soal legalitas. “Perjanjian ini legal. Ditandangani bertiga dan seingat saya ada materai," kata Sandiaga Uno.

Kabar soal perjanjian ini mencuat dalam podcast yang sama. Terungkap dari jawaban Sandiaga Uno ketika ditanya soal beredarnya potongan video Anies Baswedan tak maju pilpres bila Prabowo maju.

Pernyataan dalam podcast tersebut pun kembali ditegaskan oleh Sandiaga Uno. "Perjanjian ditandatangani tiga pihak, saya, Pak Prabowo, dan Pak Anies," kata Sandi saat ditemui usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin, 30 Januari 2023.

Sandi mengaku perjanjian tersebut disusun dan ditulis tangan oleh Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon. "Setahu saya sekarang juga dipegang oleh Pak Dasco (Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad), jadi mungkin Pak Dasco atau Pak Fadli yang bisa memberikan keterangan, karena itu menyangkut, ada sisi Pak Prabowo dan Pak Anies," kata dia.

Sandi menuturkan bahwa perjanjian itu terkait dengan Pilgub DKI Jakarta 2017. Anies dan Sandi saat itu resmi diusung oleh Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). "Malam itu kami tanda tangan sebelum kami mendaftar ke KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah), 2016, bulan September," kata dia.

Bantahan dari tim kecil koalisi perubahan

Ketua Tim Anies Baswedan, Sudirman Said, menanggapi pernyataan Sandiaga Uno soal perjanjian tersebut.

Said mengaku tidak pernah mendengar adanya perjanjian tersebut. Menurut dia, perjanjian yang ada mengenai pembagian beban biaya kampanye pada Pemilihan Kepala Daerah 2017 dengan Sandiaga Uno. Adapun Anies dan Sandi maju dalam Pilkada sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

“Saya tidak mendengar ada perjanjian. Yang ada adalah perjanjian soal berbagi beban biaya Pilkada dengan Pak Sandi, itu yang saya tahu,” kata Sudirman di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Senin, 30 Januari 2023.

FAJAR PEBRIANTO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus