Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Tim SAR Bertugas Mencari dan Menyelamatkan: Menengok Awal Tim SAR Indonesia

Sebelum dikenal seperti sekarang, Tim SAR Indonesia memiliki sejarah pembentukan yang panjang.

1 Juni 2022 | 10.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Tim SAR, dalam konsep Search and Rescue (SAR) merupakan pelaksana kegiatan dan usaha mencari, menolong, menyelamatkan dan mengevakuasi warga maupun masyarakat dalam sebuah musibah secara andal, cepat, efektif, efisien, dan aman.

Istilah SAR sudah digunakan secara internasional sehingga kegiatan SAR ini sudah mendunia di belahan dunia, termasuk di Indonesia. Lantas bagaimana sejarah pembentukan Tim SAR di Indonesia?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kegiatan SAR, termasuk elemen Tim SAR di Indonesia dilaksanakan di bawah organisasi bernama Badan SAR Nasional (BASARNAS).

Melansir ppid.semarangkota.go.id, Badan SAR Nasional adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementerian Indonesia yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Badan SAR Nasional memiliki tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pencarian dan pertolongan (SAR/search and rescue).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip basarnas.go.id, pembentukan organisasi SAR di Indonesia berawal dari penyebutan Black Area bagi negara yang tidak mempunyai organisasi SAR. Pada 1950, pasca-kemerdekaan, Indonesia masuk sebagai anggota organisasi penerbangan internasional ICAO (International Civil Aviation Organization).

Dengan masuk sebagai anggota ICAO, diharapkan Indonesia menangani musibah penerbangan dan pelayaran yang terjadi di Indonesia.

Bersamaan dengan hal tersebut, Pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 1955 tentang Penetapan Dewan Penerbangan untuk membentuk panitia SAR. Panitia teknis mempunyai tugas pokok untuk membentuk Badan Gabungan SAR, menentukan pusat-pusat regional serta anggaran pembiayaan dan materil. Kemudian, pada 1959, Indonesia menjadi anggota International Maritime Organization (IMO).

Bergabungnya Indonesia sebagai anggota ICAO dan IMO, membuat tugas dan tanggung jawab SAR semakin mendapat perhatian. Bangsa Indonesia ingin mewujudkan harapan dunia internasonal yaitu mampu menangani musibah penerbangan dan pelayaran.

Berdasarkan pengalaman-pengalaman tersebut, timbul kesadaran untuk menciptakan suatu organisasi SAR Nasional yang mengkoordinir segala kegiatan-kegiatan SAR dibawah satu komando.

Pada 1968, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor T.20/I/2-4 ditetapkan mengenai pembentukan Tim SAR Lokal Jakarta yang diserahkan kepada Direktorat Perhubungan Udara. Tim inilah yang menjadi tonggak awal dari organisasi SAR Nasional di Indonesia yang dibentuk kemudian.

Pada1968 juga, terdapat proyek South East Asia Coordinating Committee on Transport and Communications, dengan Indonesia sebagai proyek payung (Umbrella Project) untuk negara-negara Asia Tenggara. Proyek tersebut ditangani oleh US Coast Guard (Badan SAR Amerika), guna mendapatkan data yang diperlukan untuk rencana pengembangan dan penyempurnaan organisasi SAR di Indonesia.

NAOMY A. NUGRAHENI
Baca: Tim SAR Swiss Lanjutkan Pencarian Eril Anak Ridwan Kamil, Gunakan Rute Zig-zag

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus