Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Tips Mudik Aman dan Nyaman Buat Penyandang Disabilitas

Ada beberapa persiapan kesehatan sebelum mudik, terutama bagi penyandang disabilitas yang memiliki riwayat penyakit tertentu.

2 Juni 2019 | 15.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi melepas keberangkatan 170 peserta mudik dengan disabilitas ke seluruh daerah di Pulau Jawa pada Sabtu, 1 Juni 2019. Perjalanan peserta mudik dari berbagai ragam disabilitas ini dilakukan melalui jalan darat. Sebelum berangkat mudik, mereka tentu harus melakukan persiapan fisik mengingat perjalanan yang akan ditempuh cukup jauh dan memakan waktu lama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ada sekitar 170 disabilitas yang mudik ke seluruh Pulau Jawa. Sebelum berangkat, kondisi fisik mereka diperiksa dulu oleh tim medis. Yang sakit harus diobati, semua harus sehat," kata dokter Louisa A. Langi, Koordinator Tim Medis Persekutuan Kristen untuk Pelayanan Kesehatan di Indonesia (Pelkesi) yang memeriksa kesehatan para pemudik sebelum diberangkatkan.

Menurut Louisa, ada beberapa persiapan kesehatan sebelum mudik, terutama bagi penyandang disabilitas yang memiliki riwayat penyakit tertentu. Louisa mencontohkan peserta mudik disabilitas yang memiliki diabetes atau hipertensi.

"Sebelum berangkat harus memeriksakan diri seperti tensi dan kadar gula darah," ujar Louisa. Tak hanya itu, di dalam perjalanan mudik beberapa kondisi juga perlu diperhatikan. Salah satunya adalah jenis makanan yang akan dikonsumsi saat berbuka.

Louisa memaparkan, bagi peserta mudik dengan disabilitas yang tidak memiliki riwayat diabetes melitus atau hipertensi, dapat mengkonsumsi makanan dengan cara berjarak. "Saat berbuka puasa dapat mengkonsumsi teh hangat manis atau kolak dengan gula tidak lebih dari 15 gram atau 60 kalori," ujar Louisa.

Setelah 30 menit dari konsumsi teh manis atau kolak, barulah peserta mudik dengan disabilitas mengkonsumsi makanan utama. Komponen karbohidrat dan lauk pauk yang disarankan Louisa adalah nasi seperempat piring, sayur seperempat piring, buah yang dipotong kecil seperempat piring, dan lauk sekitar 50 gram.

"Usahakan jangan sampai perut terasa begah setelah makan," ujar Louisa. Berikan jarak sekitar 3 jam mengkonsumsi camilan setelah makanan utama. Bila dalam perjalanan perut masih terasa lapar, peserta mudik disabilitas dapat mengkonsumsi kue sebanyak dua keping.

Setelah sampai tujuan, pemudik dengan disabilitas dapat langsung beristirahat. Usahakan tidur 7 sampai 8 jam sehari untuk mengganti stamina tubuh selama perjalanan mudik. "Sebelum tidur minum satu gelas air," ujar Louisa.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus