Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Wabah corona memaksa setiap individu untuk menjaga jarak satu sama lain atau menerapkan social distancing. Ragam difabel yang sulit menerapkan imbauan social distancing adalah kelompok penyandang disabilitas yang memiliki keterbatasan mobilitas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ada penyandang disabilitas yang bergantung kepada pendamping dan harus melakukan interaksi sosial. Ada pula ragam disabilitas yang tidak dapat menghindari kontak melalui sentuhan, misalnya dengan memakai benda seperti besi dan logam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ketua Umum Persatuan Tunaneta Indonesia atau Pertuni, Aria Indrawati mengatakan walau ada imbauan social distancing karena corona, tunanetra tidak dapat lepas dari pendamping. "Saat berada dalam keadaan mendesak, interaksi dengan sighted guide atau penuntun yang melihat tidak dapat dihindari," ujar Aria Indrawati kepada Tempo, Minggu 22 Maret 2020.
Dia juga menjelaskan tunanetra tidak dapat menghindarkan diri dari menyentuh atau meraba berbagai benda karena itu satu-satunya cara tunanetra mengakses berbagai macam bentuk atau mengetahui kondisi di sekitarnya. Dengan aktivitas sosial serta kebiasaan meraba atau menyentuh yang tidak dapat dihindari, Aria Indrawati menghimbau teman tunanetra melakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan secara intensif.
Berikut ini beberapa tips pencegahan dari virus corona baru atau COVID-19 saat social distancing tidak dapat diterapkan tunanetra.
- Selalu mencuci tangan tidak kurang dari 20 detik setelah menyentuh benda atau pegangan tangan (hand railing) setelah melakukan aktifitas di luar rumah.
- Membawa antiseptik dan langsung digunakan segera mungkin setelah menyentuh benda atau berpegangan pada tembok atau hand railing. Begitu juga setelah memegang tongkat.
- Sebaiknya lebih sering membersihkan atau mencuci tongkat dengan sabun dan menyimpannya dalam tempat khusus yang tidak berdekatan dengan makanan atau minuman.
- Ketika dituntun berjalan, terapkan teknik orientasi mobilitas, yaitu dengan berpegangan pada bagian lengan atas atau siku penuntun.
- Tidak memegang atau menyentuh telapak tangan atau pergelangan tangan penuntun selama dituntun.
- Tetap mencuci tangan atau memakai antiseptik setelah dituntun berjalan oleh sighted guide.
- Tetap melakukan social distancing kurang lebih 1 meter seperti yang dianjurkan oleh pemerintah.
- Membatasi diri dari kerumunan dan tidak terlalu sering keluar rumah.