Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian menerima penghargaan dari Raja Malaysia Kebawah Duli Yang Maha Mulia Seri Paduka Baginda Yang Di-Pertuan Agong XV Sultan Muhammad V di Istana Negara Malaysia, Kuala Lumpur, Minggu, 10 Desember 2017. Penghargaan itu diberi nama First Class Police Force Bravery Award dengan nama Panglima Gagah Pasukan Polis (PGPP).
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan penghargaan itu diberikan atas jasa Tito selama menjabat perwira tinggi kepolisian. "PGPP diberikan atas jasa-jasa Kapolri dalam penanggulangan kejahatan antarnegara, khususnya penanggulangan terorisme," ucapnya melalui pesan pendek pada Senin, 11 Desember 2017.
Baca juga: Tito Karnavian: Bersihkan Copet, Jambret, Preman atau Saya Copot
Saat bertemu dengan Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto, Tito mengatakan telah menerima penghargaan dari Raja Malaysia. Karena itu, Tito tak sempat menghadiri acara pelantikan Panglima TNI.
Tanda kehormatan serupa tercatat pernah diterima dua pejabat Kapolri pada masanya, yaitu Jenderal Dibyo Widodo pada 1996 dan Jenderal Timur Pradopo pada 2013.
Selain Kapolri, penerima penghargaan First Class Award Pingat Kehormat PGPP adalah:
1. Commissioner Police Singapore Police Force (Commissioner of Police Hong Wee Teck)
2. Commisioner General of Royal Thai Police (Pol. Gen. Chackthip Chaijinda)
3. Ex-Commissoner General of Royal Thai Police (Retired) (Pol. Gen. Somyot Poompanmoung)
4. Permanent Secretary, Ministry of Transport, Singapore (Mr. Loh Ngai Seng)
5. Director of Internal Security Department (ISD), Ministry of Home Affairs (Mr. Tai Wei Shyong)
Karier Tito dalam dunia kepolisian terbilang cepat menanjak. Ia terlibat dalam beberapa operasi penting pengungkapan dan penangkapan jaringan teroris.
Baca juga: Tito Karnavian: Tewasnya Bahrun Naim Pengaruhi Teror di Indonesia
Saat Tito Karnavian memimpin Densus 88 Antiteror Mabes Polri, dia berhasil menangkap teroris dr Azahari serta membongkar jaringan Noordin M. Top. Dia juga pernah menjabat Deputi Bidang Pendidikan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini