Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian sudah sepakat dengan TNI untuk terus mengejar kelompok bersenjata yang ditengarai menghalang-halangi aktivitas warga Mimika, Papua. Meski warga Papua sudah berhasil dievakuasi, TIto mengatakan usaha pengejaran tersebut tidak boleh kendor.
"Harus semakin kencang, tidak boleh kendor," ujar Tito di Pondok Labu, Jakarta Selatan pada Ahad, 19 November 2017.
Baca juga: Kapolri Akui, Penyandera Warga di Papua Kuasai Medan
Sebelumnya, Staf Markas Komando Daerah Militer III Timika TPN-OPM Hendrik Wanmang tegas membantah adanya dugaan penyanderaan tersebut. “Tidak benar ada penyanderaan,” kata Hendrik saat dihubungi Tempo di Jakarta, Minggu, 12 November 2017.
Tito mengapresiasi kinerja Polri dan TNI yang bersama-sama melakukan operasi pembebasan warga Desa Kimbely dan Banti, Papua. Ada 1.300 warga diisolasi oleh kelompok bersenjata dalam kurun waktu lebih dari seminggu.
"Masalah Papua, saya pertama sekali lagi mengucapkan apresiasi yang tinggi pada panglima TNI dan jajaran yang telah bersama-sama melakukan operasi TNI dan polri dalam rangka pembebasan sandera," kata Tito.
Tito pun mengimbau agar mereka yang sudah bebas tidak kembali lagi. "Mereka pendulang liar dari lembah freeport yang ada di Utikini," kata dia.
Tito menyatakan ini merupakan problematika lama. Semasa ia menjadi Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) di sana selama dua tahun, dia sudah melihat para pendulang liar menimbulkan banyak masalah sosial. "Narkotika, HIV, maka ini momentumnya," ucap Tito.
Jika para pendulang liar di Mimika Papua ini kembali, kata Tito Karnavian, mereka bisa disandera lagi dan menimbulkan masalah sosial.
FAJAR PEBRIANTO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini