Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Tito Karnavian: Tewasnya Bahrun Naim Pengaruhi Teror di Indonesia

Tito Karnavian menyebut kabar kematian Bahrun Naim adalah trik agar tidak dikejar-kejar.

5 Desember 2017 | 14.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan kabar tewasnya anggota gembong teroris asal Solo, Bahrun Naim, bakal berpengaruh terhadap aksi teror di Indonesia. "Sangat berpengaruh,” kata Tito di Pangkalan Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 5 Desember 2017.

Bahrun Naim berperan sebagai penghubung antara Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan tokoh-tokoh teroris di Indonesia. “Peran dia (Bahrun Naim) intermediary, antara ISIS elite, ISIS sentral, dengan kelompok pimpinan dan tokoh-tokoh pelaku langsung yang ada di Indonesia," ucap Tito. Namun dia belum bisa memastikan kabar kematian Bahrun Naim.

Baca: Kapolri: Densus 88 Belum Mengkonfirmasi Tewasnya Bahrun Naim...

Tito mencontohkan, pada peristiwa bom Thamrin, kepolisian mengendus peran Bahrun Naim sebagai perantara tokoh ISIS dan kelompok teror di Indonesia. Ia menyandingkan Bahrun Naim dengan Hambali yang menjadi perantara kelompok Al Qaeda dan Jemaah Islamiyah. "Perantara itu Bahrun Naim," ujarnya.

Kabar tewasnya Bahrun Naim tersebar melalui percakapan di media sosial. Nama Bahrun Naim banyak dikaitkan dengan peristiwa teror di Indonesia. Salah satunya dia disebut sebagai dalang bom Thamrin, Jakarta Pusat, pada Januari 2016.

Bahrun Naim juga diketahui menjadi pemimpin Jemaah Ansarud Daulah, organisasi perekrutan teroris di Indonesia. Dia dikabarkan meninggal di Abu Hamam pada 30 November 2017 dalam pertempuran melawan tentara Suriah.

Baca juga: Polri Selidiki Kabar Kematian Bahrun Naim

Tito berpendapat kabar tewasnya Bahrun Naim masih sebatas kabar yang tersebar di media sosial. Media sosial ini, kata dia, disinyalir memiliki keterkaitan dengan jaringan teror di Timur Tengah.

Sampai saat ini, kata Tito, pengecekan Densus 88 Antiteror belum mengkonfirmasi kebenaran berita itu. Tito menyebut kepolisian masih mencari sumber primer atas informasi tewasnya Bahrun. "Dia bisa benar-benar meninggal, bisa tidak. Ini trik dia supaya tidak dikejar."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus