Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

TKN Prabowo-Gibran Klaim Temukan Dugaan Kecurangan Pemilu di 10 Wilayah, Sudah Dilaporkan ke Bawaslu

TKN Prabowo-Gibran mengaku telah melaporkan dugaan kecurangan Pemilu 2024 di sepuluh wilayah ke Bawaslu.

18 November 2023 | 15.30 WIB

Ketua tim kemenangan Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengungumkan nama tim kemenangan daerah (TKD) di Sekretariat TKN Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka Jl Letjen S. Parman, Kemanggisan, Jakarta Barat, Jumat, 17 November 2023. Perkembangan tim kemenangan Prabowo-Gibran di tingkat daerah yang dianggap vital sebagai pemenangan pilpres atau menjadi pendukung terbanyak dari pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran yaitu Sumatera Selatan yang diketuai oleh Mawardi yahya, Banten yang di ketuai oleh Airin rachmi Diany dan Jawa Barat yang diketuai oleh Ridwan Kamil. TEMPO/Magang/Joseph.
Perbesar
Ketua tim kemenangan Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengungumkan nama tim kemenangan daerah (TKD) di Sekretariat TKN Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka Jl Letjen S. Parman, Kemanggisan, Jakarta Barat, Jumat, 17 November 2023. Perkembangan tim kemenangan Prabowo-Gibran di tingkat daerah yang dianggap vital sebagai pemenangan pilpres atau menjadi pendukung terbanyak dari pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran yaitu Sumatera Selatan yang diketuai oleh Mawardi yahya, Banten yang di ketuai oleh Airin rachmi Diany dan Jawa Barat yang diketuai oleh Ridwan Kamil. TEMPO/Magang/Joseph.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, mengklaim pihaknya menemukan dugaan kecurangan Pemilu 2024 di 10 wilayah.

"Ada di sepuluh titik yang kami temukan," kata Nusron di kawasan Kemanggisan, Jakarta, Jumat, 17 November 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Nusron mengatakan, wiiayah-wilayah itu antara lain Sorong, Boyolali, Kudus, Pati, dan Muna Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Di Kudus, kami dapat laporan sosialisasi dana cukai juga digunakan untuk kampanye, kemudian di Pati juga ada, dari daerah-daerah lain juga ada," ucapnya.

Perihal pelaku atau pihak yang diuntungkan dari kecurangan itu, Nusron enggan menyebutkan secara spesifik.

"Kami enggak menuduh karena itu rakyat yang bicara. Di Boyolali kan juga viral juga ya. Kami katakan ya akhirnya becik ketitik ala ketara (Kebaikan kelihatan, keburukan ketahuan)," ujarnya.

Saat didesak siapa pihak yang melakukan kecurangan tersebut, Nusron tak mau menegaskannya. Dia hanya menyatakan, "Pokoknya yang sering koar-koar mengatakan adanya potensi kecurangan dan sebagainya. Kebetulan menguntungkan salah satu pasangan tertentu," ujarnya.

Nusron juga mengatakan pihaknya tak berhak mengevsaluasi para pimpinan daerah yang terindikasi curang. "Yang berhak untuk itu adalah Pj Gubernur, Pak Mendagri, dan Pak Presiden supaya dilihat bagaimana kinerjanya," ucapnya.

Sudah lapor ke Bawaslu dan Polri

Politikus Partai Golkar itu mengatakan, pihaknya telah melaporlkan temuan-temuan dugaan kecurangan itu kepada Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu dan Kapolri.

"Kalau ada pelanggaran, kami sudah laporkan," ujarnya.

Perihal pihak yang dirugikan dari kecurangan itu, Nusron mengatakan semua pihak dirugikan.

"Tidak hanya merugikan kita. Semua pihak itu merasa dirugikan karena itu akan cederai demokrasi," ujarnya.

Aparatur negara, menurut Nusron, seharusnya menjalankan tugasnya dengan netral.

"Karena melayani masyarakat, tapi digunakan untuk alat kampanye. Nah itu abuse of power yang sesugguhnya," ucapnya.

Dugaan kecurangan di Sorong dan Boyolali

Sebelumnya, sejumlah dugaan adanya kecurangan mencuat setelah viral. Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso misalnya, diduga menandatangani pakta integritas untuk memenangkan pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud Md. Pakta integritas itu muncul setelah Yan terjaring operasi tangkap tangan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

Selain itu, sebuah video pengakuan Aparat Sipil Negara di Boyolali juga viral. Video itu merekam ucapan seorang perempuan berseragam ASN Pemkot Boyolali yang tengah makan bakso. Perempuan yang hanya tampak bagian punggungnya itu terlihat sedang berbicara dengan seseorang.  

Si perempuann menyatakan adanya intruksi untuk memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud.

"Nek (kalau) itu udah jadi rahasia umum si mas, diarahkan untuk menangkan PDI P dan memilih Ganjar," ujar perempuan tersebut. 

“Seng biasane instruksino nek menurutku biasane, yo, bupati. Karena kene kan seng duwe kuasa (Biasanya yang menginstruksikan itu menurutku bupati. Karena dia yang memiliki kuasa),” kata wanita itu.

Bantahan PDIP

PDIP sendiri telah membantah soal adanya kecurangan tersebut. Politikus Senior PDIP Bambang Wuryanto mengatakan belum ada fakta atas tersebarnya video tersebut. Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR ini menganggap itu rumor untuk menjatuhkan kubu tertentu.

“Itu siapa yang mengucapkan? Kemudian bener nggak?” kata Bambang saat ditemui di Kompleks Parlemen, Rabu, 15 November 2023.
 

Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud merupakan dua pasangan yang diprediksi akan bersaing ketat dalam Pilpres 2024. Sejumlah lembaga terus menempatkan kedua pasangan ini di posisi pertama dan kedua dalam survei yang mereka gelar. Sementara pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar konsisten berada di posisi ketiga. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus