Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Indonesia atau UI menyediakan ruangan khusus untuk peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau UTBK SBMPTN. Tahun ini, UTBK SBMPTN berlangsung dalam dua gelombang, yakni pada 14 - 18 April 2021 dan 26 April - 2 Mei 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Pusat UTBK SBMPTN Universitas Indonesia, Abdul Haris mengatakan peserta dengan disabilitas daksa dapat mengikuti ujian di tempat khusus yang tersedia di dua titik. Pertama di Gedung Fakultas Ilmu Komputer lama dan kedua di Gedung Delapan Fakultas Ilmu Budaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami sudah menginformasikan ruangan khusus ini kepada peserta difabel saat mendaftar," kata Abdul Haris dalam keterangan di Kampus UI Depok, Jawa Barat, Senin 12 April 2021. Di kedua tempat ujian tersebut, ruang bagi peserta UTBK SBMPTN difabel terletak di lantai satu dengan aksesibilitas yang memadai.
Abdul Haris mengatakan, tes UTBK SBMPTN untuk peserta disabilitas netra akan berlangsung pada Kamis, 15 April 2021. Tercatat delapan peserta tunanetra yang mendaftar untuk ujian di kampus Universitas Indonesia. "Ada petugas yang mendampingi dan menyediakan perlengkapan ujian dari lembaga tes masuk perguruan tinggi," katanya.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Depok dan Jakarta memberikan panduan pelaksanan UTBK SBMPTN di masa pandemi. Peserta UTBK SBMPTN dan panitia harus dalam keadaan sehat, tidak mengalami gejala penyakit, khususnya gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut atau ISPA, seperti batuk, pilek, demam, dan gangguan napas.
Panitia dan peserta wajib memakai masker medis, bukan masker kain. Hasil pemeriksaan suhu tubuh sebelum masuk tempat ujian kurang atau sama dengan 37,3 derajat Celcius. Peserta wajib mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau penyanitasi tangan yang tersedia di lokasi ujian atau membawa pribadi, sebelum masuk ruang ujian.
Peserta dicek suhu tubuhnya sebelum mengikuti UTBK-SBMPTN 2021 di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Senin, 12 April 2021. Sepanjang pelaksanaan UTBK, terdapat beberapa ketentuan yang diberlakukan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) maupun masing-masing pusat UTBK untuk mengantisipasi penularan covid-19 yang salah satunya, peserta yang demam tidak diperkenankan mengikuti ujian. TEMPO/M Taufan Rengganis
Peserta dan panitia UTBK SBMPTN juga harus menjaga jarak fisik minimal 1,5 meter serta menghindari kerumunan. Abdul Haris menambahkan, Universitas Indonesia menyediakan tenaga medis, lengkap dengan ambulans dan tim Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan di hari pelaksanaan UTBK SBMPTN. Seluruh panitia yang bertugas telah mengikuti tes usap antigen dan wajib mengikuti protokol kesehatan.
Panitia ujian telah menyampaikan panduan dan kewajiban peserta maupun panitia mengenai kewaspadaan pencegahan Covid-19. Peserta juga disarankan memakai face shield, membawa makanan dan minum sendiri, obat pribadi, tisu basah dan kering, dan perlengkapan lainnya. Para pengantar atau penjemput hanya boleh drop off.
Mengenai persyaratan administrasi, peserta UTBK SBMPTN wajib membawa foto kopi ijazah yang telah dilegalisasi atau Surat Keterangan Lulus asli yang ditandatangani kepala sekolah. Perlu juga membawa surat keterangan kelas 12 dari sekolah yang berisi nama siswa, Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN), foto terbaru berwarna yang ditandatangani oleh kepala sekolah dan distempel/cap dari sekolah dengan stempel yang mengena pada foto. Bawa juga kartu tanda peserta ujian, kartu identitas berupa KTP/SIM/kartu pelajar/paspor/kartu keluarga, dan alat tulis.
Peserta yang ingin meninjau lokasi ujian dapat mengakses tautan s.id/petautbkui2021, lalu pilih lokasi UTBK SBMPTN. Selanjutnya perhitungkan waktu tempuh dari rumah peserta ke tempat ujian. Materi yang diujikan dalam UTBK SBMPTN 2021 terdiri dari Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Potensi Akademik (TPA).
Bagi peserta yang memilih program studi sains dan teknologi dengan materi ujian TPS dan TKA Saintek, yakni matematika, fisika, kimia, dan biologi. Bagi peserta ujian sosial dan humaniora dengan materi ujian TPS dan TKA Soshum, meliputi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Sedangkan yang memilih program studi campuran mengikuti ujian TPS, TKA Saintek, dan TKA Soshum.