Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) Ranting Kota Kunming, Provinsi Yunnan, meluncurkan buku audio Verba. Buku ini diharapkan dapat membantu para siswa tunanetra belajar di rumah saat wabah corona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ketua PPIT Kunming, Adhita Sri Prabakusuma mengatakan peluncuran buku audio Verba ini untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional setiap 2 Mei sekaligus peringatan Hubungan Diplomatik Indonesia - Cina ke-70. "Buku audio ini dibuat oleh 27 anggota PPIT Kunming yang belajar pada jenjang D3, S1, S2, hingga S3," kata Adhita, Kamis 30 April 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Buku audio Verba merupakan singkatan dari The Voice of Education for the Blind. Buku tersebut akan diberikan kepada siswa tunanetra di Indonesia agar dapat mengakses materi pelajaran selama wabah corona. "Para siswa difabel juga harus belajar di rumah. Mereka termasuk kelompok yang terdampak dan membutuhkan bantuan informasi sama seperti non-difabel," katanya.
Adhita menjelaskan pembuatan program buku audio Verba dilakukan melalui beberapa proses. Di antaranya konsolidasi relawan, kampanye tagline, perekaman, revisi, pengeditan menggunakan perangkat lunak audacity, peluncuran produk, hingga distribusi ke berbagai institusi di Yogyakarta dan Kunming.
Beberapa materi pelajaran yang masuk dalam buku audio Verba adalah Sejarah Nasional Indonesia untuk tingkat SMA/SMK/MA kelas X, XI, XII, dan sebuah novel motivasi berjudul 9 Summers 10 Autumns karya Iwan Setiawan. Adapun tagline program ini adalah #suarakitauntukmereka #bacaanaksesibel #literaturuntuksemua.
Program buku audi Verba pertama kali diluncurkan di Yunnan University, Kunming, pada tanggal 4 Januari 2020, bertepatan dengan peringatan Hari Braille Dunia. Wabah corona kemudian terjadi saat pembuatan konten buku audio tersebut. Akibatnya, proses perekaman, revisi, dan pengeditan dilakukan di dua tempat terpisah, yaitu di asrama-asrama kampus di Kunming, Cina dan beberapa kota di Indonesia.
Saat ini terdapat empat WNI non-pelajar dan lima orang WNI pelajar yang masih bertahan di Kunming. Sebanyak 36 pelajar anggota PPIT Kunming telah kembali ke Indonesia untuk menghindari pandemi. "Wabah corona tak menyurutkan semangat kami untuk mewujudkan buku audio ini. Seluruh kegiatan dikoordinasikan secara online dan dari jarak jauh karena tak mungkin melakukan pertemuan fisik saat pandemi," kata Adhita.
Proses pembuatan buku audio Verba akhirnya selesai pada 17 April 2020. Adhita menambahkan, program tersebut didukungan oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI di Beijing. "Ini langkah nyata para pelajar kita di Kunming dalam memberikan kontribusi kemampuan intelektual mereka kepada sesama," kata Yaya Sutarya, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing.