Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Wacana Pelarangan oleh Jokowi, FPI Menduga Karena Mereka Oposisi

Wacana pelarangan FPI yang dilontarkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi bukan karena perbedaan ideologi

28 Juli 2019 | 13.42 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bantuan Hukum Front Pembela Islam (FPI) Sugito Atmo Prawiro menduga wacana pelarangan FPI yang dilontarkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi bukan karena perbedaan ideologi. "Saya menduga karena terkait sikap oposisi FPI selama ini," kata Sugito kepada Tempo, Ahad, 28 Juli 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sugito mengatakan bahwa ideologi FPI sudah tidak perlu dipertanyakan, karena organisasi tersebut sejalan dengan Pancasila dan mendukung Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sugito mengatakan, FPI radikal dalam konteks memegang prinsip. "Tetapi dalam konteks menghalalkan segala cara, tidak," kata dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menilai, isu bahwa FPI kelompok radikal dan antiPancasila sengaja diembuskan pihak yang berbeda pandangan politik dengan FPI. "Saya kira ini terkait perbedaan pandangan politik yang menyebabkan banya pihak tidak sejalan dengan FPI, dan menginginkan FPI tidak eksis dan survive di Indonesia."

Menurut Sugito, FPI merupakan organisasi yang terbuka. Ia menegaskan bahwa aktivitas FPI selama ini tidak ada yang ditutup-tutupi. "Kalau organisasi teroris tertutup, tidak muncul ke permukaan. Ini kan terbuka."

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya membuka kemungkinan melarang keberadaan organisasi massa, Front Pembela Islam (FPI), jika dari sudut pandang keamanan dan ideologis menunjukkan mereka tidak sejalan dengan negara. Pernyataan ini dimuat di media asing.

 

Friski Riana

Friski Riana

Reporter Tempo.co

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus