Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Nusa

Wagub Jabar Dampingi Presiden RI Panen di Indramayu

Kepada presiden Jokowi, petani Indramayu menyampaikan butuh mesin pemanen padi karena waktu panen kerap kali bersamaan, sehingga kekurangan SDM.

22 April 2021 | 10.15 WIB

Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum saat mendampingi Presiden RI Joko Widodo meninjau aktivitas panen padi di Desa Wanasari, Kabupaten Indramayu, Rabu (21/4/2021). (Foto: Biro Adpim Jabar)
Perbesar
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum saat mendampingi Presiden RI Joko Widodo meninjau aktivitas panen padi di Desa Wanasari, Kabupaten Indramayu, Rabu (21/4/2021). (Foto: Biro Adpim Jabar)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFOJABAR- Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mendampingi Presiden RI Joko Widodo meninjau aktivitas panen padi di Desa Wanasari, Kabupaten Indramayu, Rabu 21 April 2021. Pada kesempatan ini, keduanya mendengarkan sejumlah aspirasi dari petani.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dari hamparan lahan seluas 200 hektare di kawasan pertanian tersebut, dapat diperoleh 7-8 ton panen padi per hektarenya dengan varietas Cilamaya Muncul.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Uu menuturkan, dalam peninjauan tersebut, Presiden RI berdialog secara langsung dengan sejumlah petani setempat. Aspirasi petani, antara lain mesin pemanen padi mengingat waktu panen kerap kali bersamaan, sehingga kekurangan SDM.

"Alhamdulillah permintaan petani langsung dikabulkan. Dalam waktu dekat mesin pemanen padi (combine harvester) akan segera diberikan kepada petani," ujar Uu berdasarkan rilis resmi tim Humas Jabar. 

Kabupaten Indramayu  merupakan kabupaten penghasil beras tertinggi secara nasional berdasarkan data produksi sepanjang tahun 2020.  Uu pun meminta petani Indramayu untuk mempertahankan produktivitas dan tidak mengalihfungsikan sawah. "Jangan sampai sawah yang baik kemudian dipakai pembangunan," katanya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintah berkomitmen menjaga ketahanan pangan dan swasembada beras dengan membangun pertanian nasional.  

"Pemerintah sebetulnya tidak senang dan tidak suka yang namanya impor beras. Tetapi karena hitung-hitungan seperti banyak yang kena banjir, pandemi, kadang-kadang memang butuh kalkulasi itu sehingga perlu tambahan untuk cadangan," katanya seperti dikutip dari rilis Sekretariat Presiden. 

Kendati demikian, pemerintah memutuskan sampai Juni 2021 tidak ada impor. "Insya Allah nanti sampai akhir tahun kalau kita tahan, produksinya bagus, juga tidak ada impor," ujarnya.

Presiden Jokowi merespons positif kebutuhan petani Indramayu perihal pasokan pupuk  dan tenaga atau alat pemanen padi saat panen raya. "Pada saat panen bersamaan itu kesulitan dalam mencari tenaga kerja untuk panen sehingga tadi para petani ingin diberikan combine harvester (mesin pemanen padi),dan tadi sudah saya iyakan, termasuk traktor dan pompa. Semoga ini segera bisa kita kirim," katanya.(*)

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus