Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Nusa

Wagub Jabar Dorong Guru Buat Bahan Ajar Menarik

Pengalaman satu setengah tahun pandemi menjadi bahan evaluasi untuk menentukan pola-pola terbaik dalam mewujudkan proses belajar-mengajar yang tepat.

20 September 2021 | 19.05 WIB

Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum saat meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di SMA Negeri 10, SMA Negeri 4, dan SMA Negeri 5 Kota Tasikmalaya, Senin (20/9/2021). (Foto: Aji Bagus Muharam/Biro Adpim Jabar)
Perbesar
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum saat meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di SMA Negeri 10, SMA Negeri 4, dan SMA Negeri 5 Kota Tasikmalaya, Senin (20/9/2021). (Foto: Aji Bagus Muharam/Biro Adpim Jabar)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO JABAR - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mendorong para pengajar membuat bahan mengajar yang menarik bagi peserta didik. Tujuannya agar meningkatkan minat belajar peserta didik meski ada sejumlah penyesuaian dalam pola pengajaran selama pandemi Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Hal itu dikatakan Uu saat meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di SMA Negeri 10, SMA Negeri 4, dan SMA Negeri 5 Kota Tasikmalaya, Senin, 20 September 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pengalaman dalam melaksanakan PJJ (pembelajaran jarak jauh) selama lebih dari satu setengah tahun di masa pandemi bisa dijadikan bahan evaluasi untuk menentukan pola-pola terbaik dalam mewujudkan proses belajar-mengajar yang tepat," ujar Uu dikutip dari rilis resmi tim Humas Jabar.

PTM di tiga sekolah tersebut berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat dan sesuai dengan aturan pemerintah, seperti pembatasan jumlah siswa dan kelengkapan sarana prasarana penunjang prokes.

"Hari ini saya melaksanakan kegiatan untuk memantau proses belajar mengajar secara PTM di beberapa daerah. Dan Alhamdulillah kegiatan di Kota Tasikmalaya ini berjalan dengan baik dan menaati peraturan," katanya.

Menurut Uu, PTM dilaksanakan dengan sejumlah ketentuan yang ketat. Mulai dari jumlah siswa dan waktu belajar dibatasi, tata tertib sekolah harus sesuai dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), sampai pengawasan dari Satgas Penanganan Covid-19 setempat.

Terlebih, sekolah dan orang tua siswa wajib melakukan protokol kesehatan dari mulai siswa berangkat dari rumah, di dalam sekolah, sampai pulang ke rumah.

"Pelaksanaan PTM tingkat SMA/SMK harus mempertimbangkan kondisi wilayah secara epidemologis. Sehingga, Dinas Kesehatan dan Satgas harus terus melakukan pemantauan dan pendamping pelaksanaan PTM," katanya. (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus